Di tanah luka tak sembuh-sembuh,
debu menggantung di udara seperti ingatan yang tak mau lenyap,
jalan-jalan berkerikil menyimpan jejak langkah hilang,
sementara tenda-tenda pengungsian berbisik, tentang bantuan yang tak kunjung tiba.
Pohon zaitun kehilangan rindangnya,
menjadi saksi bisu bagi malam-malam tanpa pagi,
di mana desiran pasir, bercampur dengan raung logam dan serpihan peluru,
Rumah-rumah yang rata dengan tanah, menyimpan bayang-bayang yang saling berdesakan.
Di antara reruntuhan, suara kami anak-anak Palestina, terbungkus asap,
seperti layang-layang yang tak pernah naik,
terjerat dalam benang-benang yang tersangkut di antena tua.
Kami tak pernah tahu, apakah dongeng malam masih boleh dibisikkan di bantal batu yang berdebu.
Bahkan laut tampak pasrah, berombak lemah seperti detak terakhir,
sementara di kejauhan kapal-kapal tak pernah pulang,
mengusung mimpi yang karam bersama matahari tenggelam,
di bawah garis cakrawala yang kini retak.
Namun, di bawah langit yang seakan membatu,
tangan-tangan kecil kami menggambar peta di pasir,
merancang perjalanan yang belum pernah terjadi,
seperti merangkai bintang-bintang yang hilang di langit yang rusak.
Dan dalam setiap helaan nafas tanah Palestina,
terdapat kisah yang tak akan terhapus oleh waktu,
di antara retakan tanah dan tetesan air mata,
kisah nyata itu masih bergema dalam sunyi,
melawan angin tipu daya, yang tak henti mencoba, melenyapkan suara kami.
Padang, Sumbar, 2023
*Riwayat Singkat Penulis.
Leni Marlina telah mengabdi sebagai dosen tetap di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang sejak tahun 2006 dan pernah dianugerahi Dosen Berprestasi Terbaik 1 Kategori Penulis yang Diberikan oleh Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang pada tahun 2015. Sebelumnya, ia menamatkan program Sarjana Sastra Inggris tahun 2005 dengan prediket Cumlaude, setelah setahun sebelumnya dianugerahkan penghargaan sebagai Terbaik Pertama Mahasiswa Berpretasi Tingkat Nasional tahun 2024.
Tahun 2011, ia menerima Beasiswa S2 Luar Negeri untuk mengambil Program Master of Writing Literature di Deakin University, Melbourne dan lulus tahun 2013. Ia aktif membimbing kegiatan kemahasiswa, training dan pengabdian di luar kampus di bidang kepenulisan, kebahasaan, dan kebudayaan.
Penulis yang saat ini merupakan ibu dari tiga orang putra ini, juga merupakan pendiri dan kepala beberapa komunitas sosial, sastra dan pendidikan, termasuk World Children's Literature Community (WCLC), POETRY-PEN International Community, serta Komunitas Membaca dan Menulis Puisi Indonesia (PPIPM: Pondok Puisi Inspirasi Masyarakat). Selain itu, penulis mendirikan dan memimpin dua kursus bahasa Inggris: ECSC (English Children's Literature Smart Course) dan MEC (Marvelous English Course), serta komunitas sosial berbasis digital, Starcom Indonesia (Starmoonsun Eduprenuer Community Indonesia). Sebagai anggota aktif dari Perkumpulan Penulis Indonesia SATU PENA Sumatera Barat, penulis juga terlibat dalam kolaborasi internasional, seperti Victoria Writers Association di Australia dan ACC International Writers Community di Hong Kong.