LIDAHRAKYAT - Dalam langkah mengejutkan, Apple memperkenalkan fitur AI terbaru dengan mengumumkan kemitraannya dengan OpenAI yang akan menghadirkan ChatGPT pada jutaan iPhone. Namun, yang tidak banyak diketahui publik adalah bahwa selama berbulan-bulan sebelumnya, Apple dan Google telah bekerja sama di balik layar.
Dukungan Data Center Google untuk Apple
Apple selama ini memanfaatkan layanan cloud dari Google dan Amazon untuk menyimpan data produk-produknya. Sebagai contoh, ketika pengguna perangkat Apple melakukan backup iCloud, data tersebut sering kali disimpan di data center Google. Kesepakatan ini memungkinkan Apple mengakses ribuan mesin milik Google, membantu menyediakan berbagai fitur software yang diandalkan pengguna iPhone.
Dalam upaya melatih model AI baru yang mendukung "Apple Intelligence," Apple meminta akses tambahan ke Tensor Processing Units (TPU) milik Google. TPU adalah chip yang dirancang khusus untuk AI dan disewakan oleh Google melalui layanan cloud-nya sebagai alternatif GPU Nvidia. Permintaan ini menyebabkan kepanikan di dalam Google pada bulan April, ketika para teknisi menyadari adanya masalah teknis yang bisa menghalangi pengiriman tepat waktu.
Kejadian 'OMG' dan "Bigfoot"
Insiden ini dikenal secara internal sebagai "OMG," istilah Google untuk kejadian mendesak satu kali yang tidak sampai pada tingkat kode merah. Sebuah "war room" dibentuk di dalam Google untuk menyelesaikan masalah ini, dan setelah beberapa hari kerja keras, tim berhasil memenuhi permintaan Apple. Namun, insiden ini nyaris menjadi masalah besar bagi Apple, yang mendapat julukan "Bigfoot" di antara karyawan Google Cloud karena besarnya penggunaan data center Google oleh Apple.
Kemitraan ini menyoroti betapa jauh tertinggalnya Apple dalam perlombaan AI generatif. Banyak fitur AI canggih yang memerlukan penanganan di data center besar yang mengonsumsi banyak energi, yang telah dibangun selama bertahun-tahun oleh perusahaan seperti Microsoft, Google, dan Amazon. Akibatnya, Apple harus lebih banyak bergantung pada para pesaingnya saat merambah ke dunia AI.
Dokumentasi Teknis yang Menyiratkan Kolaborasi
Sebagaimana dicatat oleh para pengamat Apple yang jeli, dokumentasi teknis Apple menyiratkan kemitraan dengan Google, dengan menyebutkan bahwa model AI-nya dilatih menggunakan kombinasi metode "termasuk TPU dan GPU baik di cloud maupun on-premise."
Saat pengguna mencoba fitur AI baru Apple, banyak pekerjaan yang akan dilakukan langsung di perangkat mereka. Tugas yang lebih intensif akan diserahkan ke data center khusus yang menjalankan silikon rancangan Apple sendiri. Namun, lokasi server-server ini masih belum jelas.
Kemitraan yang Tak Terduga
Apple kini menghadapi kenyataan baru di mana komputasi cloud dan chip untuk melatih model AI menjadi komoditas panas, memaksanya bekerja sama dengan mitra yang juga merupakan pesaingnya. Misalnya, kesepakatan Apple dengan OpenAI akan memberikan pengguna akses ke chatbot yang lebih canggih dalam bentuk ChatGPT, yang juga menjadi keuntungan bagi OpenAI dengan mendapatkan akses ke basis pengguna Apple yang luas.
Perang AI memaksa perusahaan teknologi menjalin hubungan penting, dan terkadang tak terduga. Pada hari Selasa, Microsoft dan Oracle mengumumkan kesepakatan baru yang akan memberi Microsoft akses ke server cloud Oracle untuk menangani beberapa beban kerja OpenAI. Sebelumnya, OpenAI hanya dijalankan di server Microsoft.
Bloomberg sebelumnya melaporkan bahwa Google dan Apple juga sedang dalam pembicaraan untuk membawa Google Gemini AI ke perangkat iOS. Hingga saat ini, kesepakatan tersebut belum terwujud, namun bukan berarti tidak akan terjadi di masa mendatang.
Dalam wawancara setelah keynote, eksekutif Apple Craig Federighi menyatakan bahwa Apple terbuka untuk bisnis dalam hal mitra AI, bahkan menyebutkan nama Google. "Kami ingin memungkinkan pengguna untuk memilih model yang mereka inginkan, mungkin Google Gemini di masa depan," katanya. "Belum ada yang bisa diumumkan saat ini." ***
2.30K
132