Berjuang Tiada Akhir
Berjuang Tiada Akhir adalah tulisan tema terpampang baik dalam ucapan dan bagdroup memperingati HUT ke-17 Partai Gerindra yang berlangsung di Sentul International Convention Center, Bogor Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025).
Bagi Partai Gerindra, Perayaan HUT kali ini terasa istimewa karena Ketua Umum Partai, Prabowo Subianto telah dipercaya rakyat sebagai Presiden Republik Indonesia ke 8. Tentu perayaan HUT dalam empat tahun berikutnya akan terus meriah dibawa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Ada juga yang istimewa dalam HUT Ke-17 ini yakni Presiden Prabowo Subianto dan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pesan-pesan kebangsaan yang sarat makna. Keduanya menekankan pentingnya persatuan, penghargaan terhadap kontribusi para pemimpin terdahulu, serta ajakan untuk bersama-sama membangun bangsa dalam lima tahun ke depan.
Tema HUT ke-17 berkisah tentang sebuah perjuangan. Sudah tentu terbayang bahwa ada kerja keras yang menguras tenaga, waktu, biaya dan pikiran untuk meraih cita dan impian. Dibalik capaian impian yang digapai, masih ada mimpi dan cita-cita untuk mempertahankan api perjuangan tersebut. Dibalik perjuangan para kader Partai Gerindra terselip kata tidak menyerah. Kobaran api perjuangan terus nyala dan membakar spirit para kader. Ini pesan bagi kader dan sekaligus para simpatisan, politisi, aktivis dan juga para parpol lainnya yang memiliki spirit perjuangan yang sama.
Walaupuun acapkali dalam menghadapi semua proses kita lelah, tak sanggup menghadapi kerasnya hidup yang banyak dipenuhi cobaan, penolakan, caci maki, cemoohan, bahkan mungkin tidak disenangi dalam pergaulan masyarakat karena dilihat sebelah mata sebagai seorang akitivis partai politik. Ini tuntutan sebagai asa mimpi yang terus dikobarkan dan tiada henti. Hal ini menjadi keputusan yang akan dijatuhkan dalam menanggapi pilihan hidup. Kata-kata tiada henti sama dengan jangan pernah menyerah, jangan pernah menjadikan rasa takut akan kegagalan yang menghalangi untuk meraih impian dan cita secara bersama-sama yang diinginkan. Ada hal perlu dipahami adalah dunia hanya akan merayakan pencapaian bukan kegagalan. Kurang dari kita yang mensyukuri kegagalan. Pada saat yang bersamaan sebetulnya niatan, cita dan cinta kita bersama adalah bersama-sama berjuang melawan kemiskinan, kebodohan, ketertinggal, gisi buruk yang selama ini menjadi momok bangsa ini.
Mengawasi Asset Persaudaraan Masa Depan
Presiden Prabowo dengan tegas menyatakan bahwa tanpa dukungan Jokowi sebagai Presiden Repubblik Indonesia sebelumnya, Proses demokrasi tidak berjalan dengan baik. Tanpa dukungan dari rakyat Indonesia Paket Prabowo-Gibran tidak akan meraih kemenangan dalam pemilihan presiden. Pernyataan ini menunjukkan sikap rendah hati dan pengakuan atas peran penting Jokowi dalam keberhasilan politiknya. Prabowo mengajak semua Partai Politik yang menjadi lawan saat berkompetisi seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) agar bergabung dalam membangun persaudaraan sesama anak bangsa untuk bersama-sama membangun negeri. Prabowo menekankan pentingnya menghargai kontribusi para mantan presiden dalam pembangunan nasional. Ia menegaskan bahwa tidak boleh ada saling menjelekkan antar pemimpin, melainkan harus saling menghormati dan belajar dari pengalaman mereka.
Sebagai bentuk konkret, Prabowo berencana mengajak para mantan presiden dan pemuka agama untuk membantu mengawasi Dana Nusantara (DANANTARA), sebuah inisiatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pengelolaan dana yang transparan dan akuntabel. Ada yang sangat menarik, sebuah kesempatan yang sama, Prabowo memberikan apresiasi, kado kenangan panggung kepada Jokowi untuk menyampaikan sambutan. Dalam pidatonya, Jokowi memuji kepemimpinan Prabowo sebagai salah satu yang terkuat di dunia, mengingat dukungan rakyat dan parlemen yang mencapai lebih dari 80 persen. Pujian ini bukan hanya bentuk apresiasi, tetapi juga simbol kepercayaan terhadap kemampuan Prabowo dalam memimpin Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.
Solidaritas Kunci Indonesia Maju
Ada hal positif di balik harmonisasi semua momentum diatas, kendatipun masih saja terdapat kritik dari pengamat dan oposisi. Beberapa pihak menilai bahwa pernyataan Prabowo tentang pentingnya dukungan Jokowi seolah mengesampingkan peran partai koalisi lainnya. Ajakan kepada PDIP untuk bergabung dianggap sebagai upaya melemahkan fungsi oposisi dalam sistem demokrasi. Meskipun demikian, langkah-langkah yang diambil oleh Prabowo dan Jokowi ini seharusnya dilihat sebagai upaya merawat solidaritas dan persaudaraan antar anak bangsa. Momentum ini menjadi angin segar bagi perubahan Indonesia dalam lima tahun ke depan. Dengan bersatunya para elit politik dan penghargaan terhadap kontribusi para pemimpin terdahulu, diharapkan tercipta kolaborasi yang solid dalam menghadapi berbagai permasalahan kompleks di negeri ini. Semangat gotong royong dan persatuan yang ditunjukkan oleh Prabowo dan Jokowi menjadi tauladan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk bersama-sama membangun bangsa yang lebih maju dan sejahtera.
Sebagai penutup, Prabowo Subianto menuturkan sebuah sajak yang ditemukan di kantong seorang pejuang muda yang gugur, yang menurutnya menjadi pegangan hidupnya. Sajak tersebut menegaskan bahwa perjuangan tidak dilakukan sendirian, melainkan demi rakyat yang bergantung pada keputusan pemimpin. Mari kita jadikan pesan-pesan kebangsaan ini sebagai landasan untuk terus merawat solidaritas, keakraban, dan persaudaraan. Hanya dengan bersatu, kita dapat mewujudkan cita-cita luhur bangsa dan menghadapi tantangan global dengan kepala tegak.
*Penulis adalah Aktivis Sosial, Analisis Kebijakan Publik
2.30K
132