Selasa, 29 Apr 2025
LidahRakyat | Aspirasi, Berani dan Aksi
Perempuan Hebat: Mereka yang Berdiri, Bersuara, dan Bertahan
Inspirasi Perempuan Indonesia
Penulis: Novita Sari Yahya
Opini - 04 Apr 2025 - Views: 246
image empty
Dok. Pribadi
Novita Sari Yahya: penulis dan peneliti. Pengarang Novel "Novita dan Kebangsaan". Sumber Foto: Novita Y. via LM - 04/25.

“Untuk SEMUA perempuan dan anak perempuan: Hak, Kesetaraan, Pemberdayaan.”

Begitulah seruan tema Hari Perempuan Internasional 2025 yang digaungkan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tema ini bukan sekadar slogan. Ini adalah panggilan. Sebuah ajakan bagi kita semua untuk bergerak, berdiri, dan menciptakan dunia yang adil bagi setiap perempuan—di kota maupun di kampung-kampung pesisir.

Saya masih terkesima setelah mengikuti dua kali webinar bertema perempuan akar rumput yang diadakan oleh Rumah Kita Bersama sepanjang Ramadan lalu. Materi yang disampaikan menggugah dan penuh napas perjuangan. Isu yang dibahas? Sangat nyata. Tentang proyek pembangunan skala nasional yang mengancam kehidupan nelayan—dan tentu saja, para perempuan yang menjadi tulang punggung komunitas itu. Di sinilah saya menemukan makna baru dari istilah “perempuan hebat.” Mereka bukan influencer dengan ribuan likes. Mereka bukan istri pejabat dengan deretan tas branded. Mereka adalah perempuan-perempuan sederhana yang bersuara. Yang berdiri di garis depan melindungi laut, rumah, dan masa depan anak-anak mereka. Bagi saya, mereka lah perempuan hebat yang sesungguhnya.

Perempuan dan Jejak Sejarah Progresif

Tahukah kamu bahwa sejak dulu perempuan Indonesia telah memainkan peran penting dalam membentuk bangsa? Kongres Perempuan ke-2 tahun 1935 bahkan menyebut perempuan Indonesia sebagai Ibu Bangsa. Kartini, Rohana Kudus, dan para pelopor lainnya tak hanya melawan patriarki, mereka juga mendidik, mencerdaskan, dan membangun kesadaran kolektif di tengah masyarakat. Namun, sejarah juga mencatat babak kelam. Setelah tragedi 1965, gerakan perempuan progresif dibungkam. Prof. Saskia Wieringa dalam bukunya Penghancuran Gerakan Perempuan Progresif menyebut bahwa perempuan kemudian ‘dikembalikan’ ke dapur dan ruang tamu, melalui ideologi gender yang disebut Ibuisme Negara.

Dari Aktivis ke Aksesori Seremonial?

Bayangkan ini: seorang perempuan cerdas, kritis, dan berpendidikan, kini hanya diundang untuk berdiri rapi dengan kebaya senada, tersenyum, dan berfoto dengan pejabat. Di era Orde Baru, itulah realita banyak perempuan. PKK (organisasi perempuan bentukan negara) lebih sibuk menghias makanan daripada mengedukasi soal gizi. Ada pengkerdilan sistemik terhadap daya pikir kritis perempuan. Dampaknya masih terasa sampai sekarang.

Kita bisa melihat bagaimana gaya hidup hedonis dan obsesi terhadap status menjadi sorotan—terutama saat skandal demi skandal melibatkan istri pejabat. Lalu, Di Mana Letak Perempuan Hebat?

Bagi saya, jawabannya ada di lapangan. Di tengah gelombang laut. Di perkampungan yang terancam gusur. Perempuan yang memperjuangkan statusnya sebagai nelayan. Perempuan yang menolak proyek yang akan menghancurkan lingkungan hidup mereka. Perempuan yang mendampingi anak-anaknya belajar, sekaligus berdiri menghadapi aparat. Mereka bukan hanya korban. Mereka adalah pemimpin.

Perempuan Hebat Bukan Produk Panggung Seremoni

Perempuan hebat adalah mereka yang lahir dari luka, dari diskriminasi, dari penolakan sistemik. Mereka tidak selalu tampil di layar kaca, tapi jejak mereka abadi di sejarah yang belum banyak dituliskan. Bukan berarti semua perempuan harus menjadi aktivis garis depan. Tapi kita bisa belajar dari mereka—menjadi sadar, bersuara, dan memilih untuk tak hanya diam. Jadi, saat kita merayakan Hari Perempuan Internasional, mari jangan hanya sekadar unggah foto dengan kutipan inspiratif. Mari dengarkan suara mereka yang selama ini nyaris tak terdengar.

Salam hormat untuk para perempuan hebat di manapun berada.

Bogor, 8 Maret 2025

*Novita Sari Yahya Penulis, peneliti, dan ibu dari dua putra dan satu putri
Instagram: @novita.kebangsaan

----------------------------------------------

[LM, Editorial Board of Lidahrakyat.com. Sumber Gambar: Novita Y. via LM-04/25]

A PHP Error was encountered

Severity: Core Warning

Message: Module 'igbinary' already loaded

Filename: Unknown

Line Number: 0

Backtrace: