LIDAHRAKYAT - Rose, anggota girl group K-pop BLACKPINK, sedang dalam pembicaraan dengan The Black Label, sebuah perusahaan rekaman yang didirikan oleh produser Teddy Park, untuk menandatangani kontrak eksklusif.
"Kami sedang membahas isu mengenai kontrak tersebut," kata The Black Label pada hari Senin, setelah sebuah media lokal melaporkan bahwa Rose akan memulai babak baru sebagai artis solo di bawah The Black Label.
The Black Label adalah perusahaan afiliasi dari YG Entertainment, yang meluncurkan BLACKPINK pada tahun 2016. Pendiri The Black Label, Teddy Park, memulai karirnya dalam grup hip-hop 1TYM pada akhir 1990-an dan kemudian menjadi komposer serta produser yang menulis serangkaian hits termasuk "Whistle" (2016) dan "Shut Down" (2023) dari BLACKPINK. Saat ini, The Black Label mewakili artis seperti Taeyang dari boy group BIGBANG, artis solo Jeon So-mi, dan aktor Park Bo-gum, di antara lainnya.
Sebagai bagian dari BLACKPINK, Rose telah menjalani perjalanan musikal dengan Teddy Park selama hampir satu dekade, di mana Park memproduksi sebagian besar mega-hits dari kuartet tersebut. Dalam film dokumenter Netflix tahun 2020, "BLACKPINK: Light Up the Sky," Rose memperkenalkan Teddy Park sebagai "anggota kelima" dari grup tersebut.
"Dia adalah produser yang mendengarkan cerita kami, menangkap arah baru, dan memimpin kami dengan baik," komentar Rose dalam video tersebut.
Pada bulan Desember, keempat anggota BLACKPINK — Jisoo, Jennie, Rose, dan Lisa — memperbarui kontrak mereka dengan YG sebagai grup, tetapi tidak ada dari mereka yang memperpanjang kontrak sebagai individu. Jisoo bekerja sama dengan saudaranya untuk mendirikan agensi baru, BLISSOO. Jennie dan Lisa juga mendirikan perusahaan mereka sendiri yang bernama Odd Atelier (OA) dan LLOUD. Langkah strategis ini diyakini memberikan mereka lebih banyak kebebasan artistik saat mengejar karir solo mereka.
BLACKPINK baru saja menyelesaikan tur dunia kedua mereka — tur dunia terbesar yang pernah ada untuk sebuah girl group K-pop yang menarik sekitar 1,8 juta penonton konser di seluruh dunia — menghasilkan perkiraan pendapatan sebesar $260 juta. Keempat anggota grup ini juga terus mengukuhkan keberadaan mereka secara individu, dengan masing-masing anggota memiliki lebih dari 70 juta pengikut di saluran media sosial. ***