Minggu, 16 Februari 2025
lidahrakyat.com
id
en
LidahRakyat
LidahRakyat

Pemimpin Dunia Berkumpul di Swiss

Tekan Rusia untuk Akhiri Perang di Ukraina

Summit di Tengah Ketidakhadiran Sekutu Kuat Rusia

Sabtu, 15 Juni 2024 501
LidahRakyat
reuters
Volodymyr Zelenskiy

LIDAHRAKYAT - Para pemimpin dunia berkumpul di Swiss pada hari Sabtu untuk sebuah summit yang bertujuan menekan Rusia agar mengakhiri perangnya di Ukraina. Namun, absennya sekutu kuat Moskow seperti Tiongkok diperkirakan akan mengurangi dampak potensial dari pertemuan tersebut.

Puluhan sekutu Ukraina akan ambil bagian dalam summit ini, namun Tiongkok memilih untuk tidak hadir setelah Rusia dikesampingkan dari pertemuan dengan alasan bahwa Rusia menganggap acara ini sebagai pemborosan waktu dan tidak tertarik untuk hadir.

Tanpa kehadiran Tiongkok, harapan untuk mengisolasi Moskow memudar, sementara kemunduran militer baru-baru ini menempatkan Kyiv dalam posisi sulit. Perang di Gaza antara Israel dan Hamas juga mengalihkan perhatian dari Ukraina. Pembicaraan diharapkan akan berfokus pada kekhawatiran yang lebih luas yang dipicu oleh perang, seperti keamanan pangan dan nuklir serta kebebasan navigasi. Sebuah draft deklarasi akhir menyebutkan Rusia sebagai agresor dalam konflik ini, menurut sumber.

"Summit ini berisiko menunjukkan batas-batas diplomasi Ukraina," kata Richard Gowan, Direktur PBB di International Crisis Group. "Namun demikian, ini juga merupakan kesempatan bagi Ukraina untuk mengingatkan dunia bahwa mereka membela prinsip-prinsip Piagam PBB."

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada hari Jumat bahwa Rusia akan mengakhiri perang di Ukraina hanya jika Kyiv setuju untuk menghentikan ambisinya bergabung dengan NATO dan menyerahkan sepenuhnya empat provinsi yang diklaim oleh Moskow - tuntutan yang dengan cepat ditolak oleh Kyiv sebagai bentuk menyerah tanpa syarat.

Kondisi yang diajukan Putin tampaknya mencerminkan kepercayaan diri Moskow yang semakin besar bahwa pasukannya memegang kendali dalam perang ini. Moskow menggambarkan apa yang disebutnya operasi militer khusus di Ukraina sebagai bagian dari perjuangan yang lebih luas dengan Barat, yang menurutnya ingin membuat Rusia bertekuk lutut. Kyiv dan Barat menolak hal ini dan menuduh Rusia melakukan perang ilegal untuk menaklukkan.

Swiss, yang menjadi tuan rumah summit atas permintaan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, ingin membuka jalan bagi proses perdamaian di masa depan yang melibatkan Rusia.

Halaman 1 2
Komentar
Silakan lakukan login terlebih dahulu untuk bisa mengisi komentar.
LidahRakyat