Minggu, 19 Januari 2025
lidahrakyat.com
id
en
LidahRakyat
LidahRakyat

Apple dan Google Bersatu untuk Kembangkan Fitur AI Terbaru

Kolaborasi Teknologi untuk Masa Depan AI yang Lebih Cerdas

Sabtu, 15 Juni 2024 360
LidahRakyat
businessinsider
Tim Cook (CEO Apple) & Sundar Pichai (CEO Google)

LIDAHRAKYAT - Dalam langkah mengejutkan, Apple memperkenalkan fitur AI terbaru dengan mengumumkan kemitraannya dengan OpenAI yang akan menghadirkan ChatGPT pada jutaan iPhone. Namun, yang tidak banyak diketahui publik adalah bahwa selama berbulan-bulan sebelumnya, Apple dan Google telah bekerja sama di balik layar.

Dukungan Data Center Google untuk Apple

Apple selama ini memanfaatkan layanan cloud dari Google dan Amazon untuk menyimpan data produk-produknya. Sebagai contoh, ketika pengguna perangkat Apple melakukan backup iCloud, data tersebut sering kali disimpan di data center Google. Kesepakatan ini memungkinkan Apple mengakses ribuan mesin milik Google, membantu menyediakan berbagai fitur software yang diandalkan pengguna iPhone.

Dalam upaya melatih model AI baru yang mendukung "Apple Intelligence," Apple meminta akses tambahan ke Tensor Processing Units (TPU) milik Google. TPU adalah chip yang dirancang khusus untuk AI dan disewakan oleh Google melalui layanan cloud-nya sebagai alternatif GPU Nvidia. Permintaan ini menyebabkan kepanikan di dalam Google pada bulan April, ketika para teknisi menyadari adanya masalah teknis yang bisa menghalangi pengiriman tepat waktu.

Kejadian 'OMG' dan "Bigfoot"

Insiden ini dikenal secara internal sebagai "OMG," istilah Google untuk kejadian mendesak satu kali yang tidak sampai pada tingkat kode merah. Sebuah "war room" dibentuk di dalam Google untuk menyelesaikan masalah ini, dan setelah beberapa hari kerja keras, tim berhasil memenuhi permintaan Apple. Namun, insiden ini nyaris menjadi masalah besar bagi Apple, yang mendapat julukan "Bigfoot" di antara karyawan Google Cloud karena besarnya penggunaan data center Google oleh Apple.

Kemitraan ini menyoroti betapa jauh tertinggalnya Apple dalam perlombaan AI generatif. Banyak fitur AI canggih yang memerlukan penanganan di data center besar yang mengonsumsi banyak energi, yang telah dibangun selama bertahun-tahun oleh perusahaan seperti Microsoft, Google, dan Amazon. Akibatnya, Apple harus lebih banyak bergantung pada para pesaingnya saat merambah ke dunia AI.

Halaman 1 2
Komentar
Silakan lakukan login terlebih dahulu untuk bisa mengisi komentar.
LidahRakyat