Dunia anti-korupsi lagi geger! Presiden Prabowo Subianto baru saja meluncurkan jurus terbaru dalam memberantas korupsi. "Kembalikan dulu uangnya, baru deh kita omongin maaf-maafan." Gaya baru ini disampaikan langsung oleh Prabowo saat pidato di depan mahasiswa Indonesia di Kairo, Mesir. Tentu saja, semua langsung gempar, dari Sabang sampai Merauke, hingga ke timeline X dan grup WhatsApp keluarga.
Dalam pidatonya yang dramatis bak sinetron jam prime time, Prabowo memanggil para koruptor dengan nada penuh iba. "Hei para koruptor, atau yang pernah merasa mencuri dari rakyat," katanya dengan suara menggema. "Kalau kau kembalikan yang kau curi, ya mungkin kita maafkan, tapi kembalikan dong."
Nah, pertanyaannya, emangnya uang yang dicuri masih ada? Atau sudah jadi rumah mewah, mobil sport, atau tiket liburan ke Eropa? Tapi sudahlah, Presiden tampaknya masih punya harapan pada sisi kemanusiaan para koruptor. Keren banget, kan?
Prabowo juga menawarkan opsi yang, uh, agak nyentrik. Pengembalian uang bisa dilakukan secara diam-diam, katanya. Wah, ini seperti adegan di film-film heist, di mana pelakunya tiba-tiba menyelipkan amplop tebal di bawah pintu gedung pemerintah.
"Nanti kita beri kesempatan cara mengembalikannya bisa diam-diam, tidak ketahuan, mengembalikan loh ya, tapi kembalikan," ucap beliau. Ah, sepertinya ini bakal jadi kejutan baru di sinetron Indonesia. "Koruptor Tobat, Episode Penitipan Amplop Misterius."
Namun, bagi yang keras kepala alias nggak mau nurut, Prabowo sudah siap dengan Plan B. "Kalau kau bandel terus, apa boleh buat, kita akan menegakkan hukum," katanya. Hmm, kayaknya ini lebih mirip ultimatum orang tua yang bilang, "Kalau nggak mau belajar, handphone mama ambil ya."
Selain itu, Prabowo berjanji membersihkan aparat yang tidak setia kepada rakyat, bangsa, dan negara. Jadi, siap-siap ya, buat yang kerjanya cuma ngelindungi koruptor. Bapak Presiden sudah bawa sapu raksasa untuk menyapu bersih.
Bapak Presiden juga mengingatkan semua pihak untuk bayar kewajiban. "Bayarlah kewajibanmu, taat kepada hukum," tegasnya. Ya, semoga yang dimaksud bukan cuma bayar pajak, tapi juga bayar dosa.
Dengan gaya kepemimpinan seperti ini, kita seperti diajak masuk ke era baru pemberantasan korupsi, bukan dengan gebuk-gebruk, tapi dengan pelukan maaf dan pengembalian uang. Apakah ini efektif? Entahlah. Tapi yang jelas, drama ini bakal terus bikin kita terpaku di kursi, seperti nonton series Netflix tanpa skip intro.
Mari kita tunggu babak selanjutnya dari "Prabowo dan Koruptor Tobat Express." Siapa tahu, ada kejutan baru minggu depan.