Minggu, 19 Januari 2025
lidahrakyat.com
id
en
LidahRakyat
LidahRakyat

Aku, Kau dan Warna

Kumpulan Puisi Leni Marlina

Oleh: Leni Marlina*
Rabu, 11 Desember 2024 637 105
LidahRakyat
Ilustrasi
Ilustrasi Kumpulan Puisi Leni Marlina (Padang) "Aku, Kau dan Warna). Sumber gambar: Starcom Indonesia's Artwork No. 601 by AI.
  • /1/
  • Api yang Membakar Cahaya

  • Awalnya,
  • aku melihatmu,
  • merah meletup dari matamu,
  • seperti percikan api yang melawan langit kelam,
  • sebuah janji yang terpanggang oleh darah dan kesunyian,
  • api yang tak mengenal penghujung—
  • menari di atas jari-jari angin yang menembus hutan rimba.

  • Lalu,
  • kau menjadi merah,
  • seperti luka yang menganga dan tidak ingin sembuh,
  • seperti kobaran yang tak pernah padam di dalam dada,
  • membakar tiap jejak yang kita lalui,
  • membuat bumi bergetar di bawah kaki kita.

  • Aku berdiri di sisimu,
  • menatap senja yang tidak pernah sempurna,
  • bersama menanggung beban dunia yang mendera.

  • Kau berlari,
  • seperti bara api yang menderu ke malam,
  • meski langkahmu membakar dirinya sendiri,
  • dan aku berjanji akan tetap menunggu,
  • karena dalam keping debu api itu,
  • aku menemukan hidup yang lebih besar dari segala luka yang pernah ada.

  • Padang, Sumbar, 2024

  • /2/
  • Oranye: Tawa yang Menggores Langit

  • Aku ikut tertawa,
  • melihat kau tertawa,
  • oranye mengalir dari dalam dirimu,
  • seperti guruh pagi yang menumbangkan langit,
  • sebuah tawa yang menyayat malam,
  • terpancar dari matahari yang tak takut tenggelam.

  • Lalu, 
  • kau menjelma oranye,
  • mengguncang cakrawala dengan tawa yang tak terhentikan,
  • seperti sang surya yang menolak pergi,
  • menyulut setiap inci kegelapan dengan api harapan.

  • Aku berdiri di sampingmu,
  • menyaksikan selaput malam terbakar dalam tawa kita,
  • melintasi ruang dan waktu,
  • canda itu bagaikan pusaran angin, yang  menuntun kita.

  • Kau adalah nyala yang membuat aku merasa hidup,
  • dan aku berjanji akan selalu berada di sini,
  • menyaksikan senyummu yang tak mudah menguap.

  • Saat hijau datang,
  • meresap dalam sela tawa kita,
  • menumbuhkan akar yang tak tampak,
  • menyatukan tanah dan langit dalam langkah kita.
  • Kita berjalan bersama,
  • seperti tanaman yang menembus langit dengan kaki-kaki yang tertanam dalam bumi.

  • Padang, Sumbar, 2024

  • /3/
  • Kuning: Cahaya yang Menyusun Ruang

  • Aku menyaksikan,
  • kuning menyinari langkahmu,
  • ringan seperti serpihan bintang yang terjatuh ke bumi.

  • Ia bukan terang yang membutakan,
  • tapi cahaya yang menjelma dalam kegelapan,
  • seperti api yang ditemukan di bawah permukaan laut yang tersembunyi.

  • Lalu,
  • kau bertransformasi jadi kuning,
  • seperti matahari yang muncul di bawah langit yang retak,
  • sebuah harapan yang terbungkus dalam kilau kebijaksanaan yang tak terlihat.

  • Aku menatapmu,
  • mencari dalam  jejakmu,
  • sebuah kilauan yang tidak akan pernah mati—
  • seperti cahaya yang dipatri dalam bebatuan malam.

  • Kau adalah harapan yang lahir dari dalam senyap,
  • dan aku merasa hidup,
  • karena dalam setiap jejakmu,
  • aku menemukan pencarian yang lebih tinggi.

  • Saat biru datang,
  • seperti laut yang menahan segala kepahitan,
  • menampung semua jejak langkah yang pernah hilang.

  • Aku merasakanmu,
  • dalam kebebasan yang terlahir dari lautan kebenaran.

  • Padang, Sumbar, 2024

  • /4/
  • Hijau: Akar yang Melampaui Waktu

  • Aku terpukau,
  • melihat kau menjelma hijau,
  • berbisik lembut dari tanah yang berkarat,
  • seperti akar yang menembus perut bumi, dan menantang badai.

  • Aku berdiri di sampingmu,
  • merasakan getaran dunia yang menahan kita,
  • seperti aliran energi yang melintasi serat-serat tanah.

  • Kau tumbuh dalam diam,
  • menyusuri jalur yang terpendam dalam perut bumi,
  • menghunjamkan harapan ke dalam tanah yang terkoyak,
  • dan aku berjanji akan tetap bersamamu,
  • karena tanpa akar ini,
  • tak akan ada kehidupan yang dapat menggapai cahaya.

  • Kau adalah kekuatan yang memegang dunia dalam diam,
  • dan aku mengikutimu,
  • menjadi bagian dari benih yang tumbuh dalam keheningan ini.

  • Saat merah datang kembali,
  • ia mengalir dalam darah kita,
  • memercikkan api di antara kita,
  • menyatukan segala luka dan penyembuhan dalam satu irama.

  • Tanpa merah, kita hijau tak akan tumbuh,
  • seperti luka yang memberi jalan bagi kesembuhan yang datang.

  • Padang, Sumbar, 2024

  • /5/
  • Biru: Lautan yang Menyelam ke Dalam Jiwa

  • Satu hal yang kutahu,
  • kau adalah biru,
  • seperti lautan yang tidak pernah lelah,
  • menyambut jejak kita yang datang dan pergi,
  • tanpa menghakimi.

  • Aku melihatmu,
  • menerobos gelombang, 
  • tanpa takut tenggelam,
  • seperti langit yang kembali setelah hujan badai.

  • Kau menikmati menjadi biru,
  • menyusuri samudra yang luas tanpa batas,
  • menghapus jejak yang tertinggal,
  • seperti laut yang mengerti tiap perjalanan takkan selesai.

  • Aku mengikuti gelombangmu,
  • berjalan di sepanjang pantai yang tak berujung,
  • seperti perjuangan yang tak mengenal akhir.

  • Kemudian ungu datang,
  • mengalir seperti kabut yang menembus batas ruang,
  • melampaui segala yang kita kenal.

  • Aku tak gentar,
  • aku merasakan kedamaian dalam perjalanan ini,
  • karena biru dan ungu akan menyatu,
  • seperti langit yang tak pernah meninggalkan malam.

  • Dan aku tahu,
  • kita akan selalu bersama,
  • dalam perjalanan yang belum usai, 
  • bersama kita meraih cinta dan damai.

  • Padang, Sumbar, 2024


Riwayat Singkat

Puisi ini awalnya ditulis oleh Leni Marlina hanya sebagai hobi dan koleksi puisi pribadi tahun 2010 Puisi tersebut direvisi kembali serta dipublikasikan pertama kalinya melalui media digital tahun 2024.


Leni Marlina merupakan anggota aktif Asosiasi Penulis Indonesia, SATU PENA cabang Sumatera Barat. Ia juga merupakan anggota aktif Komunitas Penyair & Penulis Sastra Internasional ACC di Shanghai, serta dipercaya sebagai Duta Puisi Indonesia untuk ACC Shanghai Huifeng International Literary Association. Selain itu, Leni terlibat dalam Victoria's Writer Association di Australia. Sejak tahun 2006, ia telah mengabdikan diri sebagai dosen di Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang.Leni juga merupakan pendiri dan pemimpin sejumlahkomunitas digital yang berfokus pada sastra, pendidikan, dan sosial, di antaranya:, (1) Komunitas Sastra Anak Dunia (WCLC): https://rb.gy/5c1b02, (2) Komunitas Internasional POETRY-PEN; (3) Komunitas PPIPM (Pondok Puisi Inspirasi Masyarakat): https://tinyurl.com/zxpadkr; (4) Komunitas Starcom Indonesia (Starmoonsun Edupreneur Community Indonesia): https://rb.gy/5c1b02.


Komentar
Pramudya
1 bulan yang lalu
Saya menyukai bait terakhir puisi pertama karena menggambarkan perjuangan dan pengorbanan yang penuh semangat namun berisiko, seperti "bara api yang menderu ke malam" yang meskipun membakar dirinya sendiri, tetap melaju dengan kekuatan. Meskipun ada penderitaan dalam perjalanan itu, "aku berjanji akan tetap menunggu," mencerminkan kesetiaan dan harapan yang tak tergoyahkan. Di akhir puisi, "dalam keping debu api itu, aku menemukan hidup yang lebih besar dari segala luka," menyiratkan bahwa meski ada kesakitan, ada juga makna dan kehidupan yang lebih besar yang ditemukan dalam proses tersebut. Sitoresmi Pramudyawardhani - 24 JD I-E TRANS JM9-10 NKall21 LM
Resti Maulani
1 bulan yang lalu
Awalnya, aku melihatmu, merah meletup dari matamu, seperti percikan api yang melawan langit kelam, sebuah janji yang terpanggang oleh darah dan kesunyian, api yang tak mengenal penghujung— menari di atas jari-jari angin yang menembus hutan rimba. In the beginning, I saw you, red erupted from your eyes, like sparks against the dark sky, a promise baked in blood and silence, a fire that knows no end- dancing on the fingers of the wind through the jungle. Teknik dan strategi terjemahan adalah langkah penting untuk memastikan keakuratan dan kelancaran teks dalam bahasa sasaran. Teknik seperti peminjaman digunakan untuk mempertahankan istilah asli yang unik, sementara kalkir dan terjemahan harfiah membantu menjaga struktur bahasa sumber. Transposisi memungkinkan perubahan kategori gramatikal agar sesuai dengan tata bahasa sasaran, dan modulasi menawarkan sudut pandang baru yang lebih relevan. Adaptasi diperlukan untuk menyesuaikan elemen budaya, terutama dalam teks yang sarat konteks lokal. Strategi seperti rekreasi gaya menjaga keindahan dan nuansa asli, sementara proses revisi memastikan hasil akhir yang akurat, alami, dan relevan. Gabungan teknik ini menciptakan terjemahan yang tidak hanya setia pada teks sumber tetapi juga hidup dalam bahasa sasaran. Resti Maulani 21019057 24 JD I- E TRANS JM9-10 NKall 21 LM
Dian
1 bulan yang lalu
/4/ Hijau: Akar yang Melampaui Waktu Aku berdiri di sampingmu, merasakan getaran dunia yang menahan kita, seperti aliran energi yang melintasi serat-serat tanah. Kau tumbuh dalam diam, menyusuri jalur yang terpendam dalam perut bumi, menghunjamkan harapan ke dalam tanah yang terkoyak, dan aku berjanji akan tetap bersamamu, karena tanpa akar ini, tak akan ada kehidupan yang dapat menggapai cahaya. This stanza reflects a journey of quiet growth, perseverance, and the deep connection between life, hope, and the earth. It metaphorically portrays the growth of a person or spirit, drawing on imagery of roots and the earth. this stanza highlights the quiet, often invisible process of growth and resilience, emphasizing the importance of hope, grounding, and unwavering commitment for life to flourish and reach its fullest potential. Dian Zelly.B - 210109007 24 JD I-E TRANS JM 9-10 LM
yurika tiara
1 bulan yang lalu
Aku berdiri di sisimu, menatap senja yang tidak pernah sempurna, bersama menanggung beban dunia yang mendera. stanza ini menarik karena berhasil memadukan keindahan bahasa dengan kedalaman emosi, sehingga mampu menyentuh hati pembaca dan meninggalkan kesan yang mendalam. terjemahan bahasa inggris I stand by your side, gazing at the never-perfect twilight, together bearing the weight of the world. Teknik terjemahan yang digunakan 1. Terjemahan Literal: Contoh: "ranting dan akar" diterjemahkan secara langsung menjadi "branches and roots". Tujuan: Mempertahankan makna dasar kata demi kata agar nuansa asli puisi tetap terjaga. 2. Terjemahan Adaptif: * Contoh: "rumput-rumput kecil" diterjemahkan menjadi "tiny grasses" untuk menyesuaikan dengan struktur bahasa Inggris yang lebih ringkas. Menyesuaikan makna dengan konteks bahasa target tanpa mengubah makna inti.
Salsabilla Khairani
1 bulan yang lalu
Kau berlari, seperti bara api yang menderu ke malam, meski langkahmu membakar dirinya sendiri, dan aku berjanji akan tetap menunggu, karena dalam keping debu api itu, aku menemukan hidup yang lebih besar dari segala luka yang pernah ada. I chose this stanza because it beautifully explores the paradox of self-destruction and love. The imagery of running "like a blazing fire rushing into the night" evokes a sense of urgency and intense passion, while also hinting at inevitable harm. Despite the self-inflicted pain, the speaker’s commitment to wait conveys unwavering loyalty and hope. The idea that through the "embers of that fire" they find a life "greater than all the wounds" reflects how love and perseverance can bring meaning even amidst suffering. Salsabilla Khairani (21019058) | 24 JD I-E TRANS JM9-10 LM
yurika tiara
1 bulan yang lalu
Aku berdiri di sisimu, menatap senja yang tidak pernah sempurna, bersama menanggung beban dunia yang mendera. stanza ini menarik karena berhasil memadukan keindahan bahasa dengan kedalaman emosi, sehingga mampu menyentuh hati pembaca dan meninggalkan kesan yang mendalam. terjemahan bahasa inggris I stand by your side, gazing at the never-perfect twilight, together bearing the weight of the world. Teknik terjemahan yang digunakan 1. Terjemahan Literal: Contoh: "ranting dan akar" diterjemahkan secara langsung menjadi "branches and roots". Tujuan: Mempertahankan makna dasar kata demi kata agar nuansa asli puisi tetap terjaga. 2. Terjemahan Adaptif: * Contoh: "rumput-rumput kecil" diterjemahkan menjadi "tiny grasses" untuk menyesuaikan dengan struktur bahasa Inggris yang lebih ringkas. Menyesuaikan makna dengan konteks bahasa target tanpa mengubah makna inti. Yurika Tiara Ramanda 21019114 JD I- E TRANS JM 9-10 NKal|21 LM
RazgrizGhost
1 bulan yang lalu
Biru: Lautan yang Menyelam ke Dalam Jiwa Satu hal yang kutahu, kau adalah biru, seperti lautan yang tidak pernah lelah, menyambut jejak kita yang datang dan pergi, tanpa menghakimi. Muhammad Abi Dzar Ar-Rahman / 21019052 JD I-E TRANS JM 9-10 NKall 21 LM
Dian
1 bulan yang lalu
Kau tumbuh dalam diam, menyusuri jalur yang terpendam dalam perut bumi, menghunjamkan harapan ke dalam tanah yang terkoyak, dan aku berjanji akan tetap bersamamu, karena tanpa akar ini, tak akan ada kehidupan yang dapat menggapai cahaya. English Translation: "You grow in silence, tracing paths buried in the belly of the earth, planting hope into the torn soil, and I promise to stay with you, for without these roots, no life can reach the light." Dian Zelly.B - 210109007 24 JD I-E TRANS JM 9-10 LM
Salsabilla Khairani
1 bulan yang lalu
Translation: You run, like a blazing fire rushing into the night, even though your steps burn yourself, and I promise I will keep waiting, because in the embers of that fire, I find a life greater than all the wounds that ever existed. Salsabilla Khairani (21019058) | 24 JD I-E TRANS JM9-10 LM.
RazgrizGhost
1 bulan yang lalu
Biru: Lautan yang Menyelam ke Dalam Jiwa One thing I do know, you are blue, like the ocean that never gets tired, welcoming our footsteps that come and go, without judgement. Muhammad Abi Dzar Ar-Rahman / 21019052 JD I-E TRANS JM 9-10 NKall 21 LM
Salsabilla Khairani
1 bulan yang lalu
Techniques used: This stanza uses metaphor extensively, particularly in comparing the subject's actions to "a blazing fire rushing into the night," which symbolizes intense, reckless passion that leads to self-destruction. The fire is both destructive and illuminating, capturing the dual nature of love and sacrifice. The phrase "meski langkahmu membakar dirinya sendiri" (even though your steps burn yourself) highlights irony, as the very force of passion intended to drive the person forward also causes their harm. The symbolism of the "embers of the fire" represents the remnants of that passion and pain, suggesting that something beautiful and meaningful can emerge from struggle. Lastly, the line "aku menemukan hidup yang lebih besar dari segala luka" (I find a life greater than all the wounds) speaks to the theme of transcendence, where love offers a purpose greater than the pain endured. Salsabilla Khairani (21019058) | 24 JD I-E TRANS JM9-10 LM.
RazgrizGhost
1 bulan yang lalu
Biru: Lautan yang Menyelam ke Dalam Jiwa - Imagery: The poem uses vivid, fluid imagery, comparing the subject to the ocean ("the ocean that never gets tired") and the color blue, which evokes a sense of vastness, depth, and tranquility. The image of footsteps that "come and go" reinforces the idea of transient connections and the infinite cycles of movement. - Metaphor: The subject is likened to "blue," specifically to the ocean, symbolizing calmness, depth, and a boundless, unchanging nature. The ocean as a metaphor emphasizes the emotional vastness of the subject, one that continuously welcomes and embraces without judgment or resistance. - Personification: The ocean is personified as something that "welcomes" footsteps, implying a sense of agency and emotional receptivity. The ocean is not just a passive entity but an active presence, offering acceptance and openness to those who come and go. - Contrast: The poem contrasts the transient nature of human actions ("footsteps that come and go") with the enduring, stable presence of the ocean. The ocean's "tiredness" is nonexistent, suggesting timelessness and an eternal openness that contrasts with the fleeting nature of human experience. - Symbolism: The color "blue" symbolizes calmness, serenity, and emotional depth. The "ocean" symbolizes vast emotional space, offering acceptance and understanding. The "footsteps" symbolize the temporary presence or impact of individuals, which is welcomed and not judged by the ocean. - Tone: The tone is serene, accepting, and reflective. It conveys a sense of peace and emotional depth, highlighting the subject’s unconditional acceptance, akin to the ocean’s endless embrace of the tides. There's a sense of quiet wisdom in the unjudging nature of both the ocean and the person being described. Muhammad Abi Dzar Ar-Rahman / 21019052 JD I-E TRANS JM 9-10 NKall 21 LM
Dian
1 bulan yang lalu
Kau tumbuh dalam diam, menyusuri jalur yang terpendam dalam perut bumi, menghunjamkan harapan ke dalam tanah yang terkoyak, dan aku berjanji akan tetap bersamamu, karena tanpa akar ini, tak akan ada kehidupan yang dapat menggapai cahaya The translation of this stanza uses several techniques to maintain the meaning and tone of the original text while making it natural in English. Literal translation is used in phrases like "You grow in silence" and "And I promise to stay with you," where the original meaning is clear and direct. Metaphor translation keeps the symbolic elements intact, such as "tracing paths buried in the belly of the earth" and "planting hope into the torn soil," preserving the deeper meanings behind the metaphors of growth, struggle, and hope. Transposition changes the sentence structure slightly, such as in "planting hope," which is more natural than the literal "thrusting hope" in English. The translation avoids omission, as all essential ideas are kept intact. Overall, the techniques of literal translation, metaphor translation, and transposition are used to ensure the poem’s emotional depth and symbolism are preserved while making it sound fluent and meaningful in English. DIAN ZELLY.B 210109007 24 JD I-E TRANS JM 9-10 LM
Muhammad Abdurrosyid Dzakhwan
1 bulan yang lalu
I like the poem entitled Oranye: Tawa yang Menggores Langit : Aku ikut tertawa, melihat kau tertawa, oranye mengalir dari dalam dirimu, seperti guruh pagi yang menumbangkan langit, sebuah tawa yang menyayat malam, terpancar dari matahari yang tak takut tenggelam. Muhammad Abdurrosyid Dzakhwan (21019015) 24 JD I-E TRANS JM 9-10 LM
Muhammad Abdurrosyid Dzakhwan
1 bulan yang lalu
Translation the poem entitled Oranye: Tawa yang Menggores Langit : Aku ikut tertawa, melihat kau tertawa, oranye mengalir dari dalam dirimu, seperti guruh pagi yang menumbangkan langit, sebuah tawa yang menyayat malam, terpancar dari matahari yang tak takut tenggelam. Translate : "I laugh along, seeing you laugh, orange flows from within you, like the morning thunder that topples the sky, a laugh that rends the night, radiating from the sun that fears not to set." Muhammad Abdurrosyid Dzakhwan (21019015) 24 JD I-E TRANS JM 9-10 LM
Muhammad Abdurrosyid Dzakhwan
1 bulan yang lalu
The strategy that will be used in translating the stanza above is using the strategies a dynamic equivalence strategy, focusing on capturing the overall emotional tone, metaphoric imagery, and the deep connection between the speaker and the subject. The phrase "oranye mengalir dari dalam dirimu" was translated as "orange flows from within you," maintaining the vivid imagery of color and inner vitality, where "orange" can symbolize warmth, energy, and joy. The metaphor "seperti guruh pagi yang menumbangkan langit" ("like the morning thunder that topples the sky") was kept intact, but I chose "morning thunder" to preserve the dramatic impact of the imagery. The word "menyayat" was translated as "rends" to evoke a sense of intense emotional release or tearing, which aligns with the poem's exploration of powerful feelings. I used cultural transposition subtly to make sure the imagery like "a laugh that rends the night" and "radiating from the sun that fears not to set" connects well with universal themes of light, laughter, and defiance, without over-explaining the metaphors. The sun that "fears not to set" emphasizes resilience and unyielding energy, key elements of the poem's message. To Conclude, the goal was to preserve the poem's lyrical quality and emotional depth, while adapting its imagery to resonate with the English-speaking reader. Muhammad Abdurrosyid Dzakhwan (21019015) 24 JD I-E TRANS JM 9-10 LM
Annisa Muhasyafira
1 bulan yang lalu
Awalnya, aku melihatmu, merah meletup dari matamu, seperti percikan api yang melawan langit kelam, sebuah janji yang terpanggang oleh darah dan kesunyian, api yang tak mengenal penghujung— menari di atas jari-jari angin yang menembus hutan rimba. This poetry was chosen for its evocative imagery and profound emotional depth, capturing themes of resilience, passion, and defiance against adversity. Its vivid descriptions and metaphorical language make it a powerful piece to analyze, offering insights into the intricate relationship between human emotions and the natural world. Furthermore, its layered symbolism and lyrical style provide an excellent opportunity to explore the nuances of poetic translation and cross-cultural interpretation. Annisa Muhasyafira (24 JD I-E TRANS JM9-10 NKall21 LM)
Annisa Muhasyafira
1 bulan yang lalu
At first, I saw you, red bursting from your eyes, like sparks defying the dark sky, a promise seared by blood and silence, a flame that knows no end— dancing on the fingers of the wind piercing the wild forest. Annisa Muhasyafira (24 JD I-E TRANS JM9-10 NKall21 LM)
Annisa Muhasyafira
1 bulan yang lalu
The translation employs a balance of literal and interpretive techniques to preserve the original’s vivid imagery and emotional resonance. Metaphors like "red bursting from your eyes" are retained to maintain the intensity of expression, while phrases such as "a flame that knows no end" ensure the continuity of the original tone. The strategy focuses on capturing the rhythm and lyrical quality by mirroring sentence structures and using poetic diction. Careful attention is given to maintaining the interplay of fire, blood, and the forest, which are central to the poem’s symbolic and emotional impact, while making it accessible to an English-speaking audience. Annisa Muhasyafira (24 JD I-E TRANS JM9-10 NKall21 LM)
christy yulianda putri
1 bulan yang lalu
Nama: Christy yulianda putri NIM: 21019033 Meaning of the Stanza: This stanza reflects themes of growth, resilience, and the importance of a strong foundation. "Kau tumbuh dalam diam" (You grow in silence) suggests the quiet, often unnoticed process of development. The line "menyusuri jalur yang terpendam dalam perut bumi" (tracing a path buried in the belly of the earth) symbolizes the deep, hidden struggles that shape one’s journey. "Menghunjamkan harapan ke dalam tanah yang terkoyak" (planting hope into the torn soil) conveys the act of trying to create something positive amidst hardship. The speaker promises to stay, understanding that "tanpa akar ini" (without these roots), there can be no growth or hope. The final line, "tak akan ada kehidupan yang dapat menggapai cahaya" (no life can reach the light), emphasizes that without a solid foundation, true life cannot thrive or achieve its potential. Christy Yulianda Putri 24 JD I-E TRANS JM9-10 NKall21 LM.
christy yulianda putri
1 bulan yang lalu
Nama: Christy yulianda putri NIM: 21019033 Translation of the Stanza: "You grow in silence, tracing a path buried in the belly of the earth, planting hope into the torn soil, and I promise to stay with you, for without these roots, no life can reach the light." Christy Yulianda Putri 24 JD I-E TRANS JM9-10 NKall21 LM.
christy yulianda putri
1 bulan yang lalu
Nama: Christy yulianda putri NIM: 21019033 Techniques and Strategies: In this translation, literal translation is used for clarity, with phrases like "You grow in silence" and "planting hope into the torn soil" staying close to the original meaning. The imagery is preserved, such as the symbolic "roots" and "light," ensuring the depth of the original metaphors remains intact. Cultural sensitivity is applied to convey the importance of roots as both a literal and metaphorical concept, understanding the significance of stability and growth. Flow and readability in English are ensured by adapting sentence structures, like changing "menyusuri jalur yang terpendam" to "tracing a path buried," so the meaning remains clear while maintaining the poem's somber and reflective tone. Christy Yulianda Putri 24 JD I-E TRANS JM9-10 NKall21 LM.
Melcya Putri N.
1 bulan yang lalu
Melcya Putri N. - 24 JD I-E TRANS JM9-10 NKall21 LM. **Analisis**: Puisi ini menggambarkan suasana yang penuh dengan kesedihan dan penyesalan, menggunakan metafora alam seperti "laut yang menahan segala kepahitan" dan "menampung semua jejak langkah yang pernah hilang." Laut di sini melambangkan kedalaman emosi yang penuh dengan kenangan pahit dan penyesalan yang tidak terungkap. "Jejak langkah yang pernah hilang" mengarah pada pencarian makna atau pemahaman yang hilang dalam perjalanan hidup, menunjukkan perasaan kehilangan dan ketidakpastian. Puisi ini menyampaikan tema refleksi dan pencarian jati diri dalam konteks perasaan yang rumit dan mendalam. **Strategi**: Dalam menganalisis puisi ini, strategi yang digunakan meliputi penerjemahan metafora alam untuk menggambarkan emosi manusia yang mendalam. Penggunaan simbolisme alam, seperti laut, digunakan untuk mewakili perasaan yang terpendam dan penuh kepahitan. Penekanan juga diberikan pada makna yang tersembunyi dalam kata-kata sederhana, yang menggambarkan perasaan yang sulit diungkapkan dengan jelas. Penerjemahan yang tepat pada metafora ini memungkinkan pembaca untuk merasakan kedalaman emosi yang terpendam di balik kata-kata tersebut.
Aula Fitria Zhahrah
1 bulan yang lalu
Api yang Membakar Cahaya Awalnya, aku melihatmu, merah meletup dari matamu, seperti percikan api yang melawan langit kelam, sebuah janji yang terpanggang oleh darah dan kesunyian, api yang tak mengenal penghujung— menari di atas jari-jari angin yang menembus hutan rimba. ChatGPT said: ChatGPT Api yang Membakar Cahaya Paragraph 1: Alasan Stanza Tersebut Menarik Saya Pilih Stanza ini menarik karena gambaran visualnya yang sangat kuat dan penuh makna. Penyair menggambarkan perasaan yang mendalam melalui metafora "merah meletup dari matamu," yang menyiratkan kekuatan dan intensitas. "Api yang melawan langit kelam" menunjukkan perlawanan dalam kegelapan, sedangkan "api yang tak mengenal penghujung" menggambarkan semangat atau perasaan yang tidak akan padam. Puisi ini menciptakan kesan tentang perjuangan yang tak terhentikan meski dalam kesunyian dan kesulitan. Aula Fitria Zhahrah Group 1 No urut 5 24 JD I-E TRANS JM9-10 NKall21 LM
Aula Fitria Zhahrah
1 bulan yang lalu
Terjemahan Bahasa Inggris dari Stanza Puisi At first, I saw you, red bursting from your eyes, like sparks of fire fighting the dark sky, a promise scorched by blood and silence, a fire that knows no end— dancing on the fingers of the wind piercing the jungle Aula Fitria Zhahrah Group 1 No urut 5 24 JD I-E TRANS JM9-10 NKall21 LM
Aula Fitria Zhahrah
1 bulan yang lalu
Strategi dan Teknik Penerjemahan dari Terjemahan Dalam menerjemahkan puisi ini, saya menggunakan semantic translation untuk mempertahankan makna mendalam dari metafora. Misalnya, "merah meletup dari matamu" diterjemahkan menjadi "red bursting from your eyes" untuk menjaga kesan visual yang kuat. "Api yang melawan langit kelam" menjadi "like sparks of fire fighting the dark sky" untuk mempertahankan makna perlawanan dalam kegelapan. Teknik ini memastikan bahwa perasaan dan suasana yang terkandung dalam puisi tetap terasa dalam bahasa Inggris. Aula Fitria Zhahrah Group 1 No urut 5 24 JD I-E TRANS JM9-10 NKall21 LM
Khoirunnisya Simbolon
1 bulan yang lalu
Name: Khoirunnisya Simbolon NIM: 22018130 Class: K5 - 24 JD EPR ST4-6 NK?23 LM Quiz 3 (Aku, Kau dan Warna) 1. What is the meaning of the poem to you? The poems represent the intricate interplay of human emotions and experiences, expressed through the metaphor of colors. Each color embodies a distinct aspect of life—passion, joy, hope, growth, freedom, and transcendence. Together, they weave a narrative about the cyclical nature of struggles, healing, and self-discovery, reminding us that every emotion has a role in shaping our journey and connections with others. 2. Which line/stanza do you like very much? From Api yang Membakar Cahaya, this line resonates deeply: “karena dalam keping debu api itu, aku menemukan hidup yang lebih besar dari segala luka yang pernah ada.” It beautifully captures the transformative power of pain and resilience, highlighting how even in destruction, there is life and hope. From Biru: Lautan yang Menyelam ke Dalam Jiwa: “Aku tak gentar, aku merasakan kedamaian dalam perjalanan ini, karena biru dan ungu akan menyatu, seperti langit yang tak pernah meninggalkan malam.” This evokes a sense of peace and unity, emphasizing the acceptance of life’s complexities and the promise of harmony in the end. 3. What is one of the business ideas that comes to your mind after reading the poems? An idea inspired by the poems is a therapeutic art and storytelling workshop that uses colors as a medium for emotional expression and healing. Participants could create paintings, write poetry, or craft stories inspired by specific colors to process their feelings. This workshop could be marketed as a space for self-discovery and emotional well-being, catering to individuals seeking personal growth or healing through creative exploration.
Radiah
1 bulan yang lalu
1. What is the meaning of the poem to you? The poems explore passion, resilience, and shared strength, portraying fire and laughter as symbols of hope and connection in the face of struggles. 2. Which line/stanza do you like very much? "Kau berlari, seperti bara api yang menderu ke malam, meski langkahmu membakar dirinya sendiri." It shows determination, even at great personal cost. 3. What is one business idea that comes to your mind after reading the poem? A creative startup focusing on storytelling through art and performances that inspire resilience and emotional connection. Radiah (22018152) 24 JD EPR ST4-6 NK? 23 LM
Jeni Fitria
1 bulan yang lalu
1. The poems beautifully weave emotions, colors, and elements of nature to symbolize life's journey, resilience, and interconnectedness, offering a vivid portrayal of human spirit and hope. 2. The stanza I deeply admire is: "Kau tumbuh dalam diam, menyusuri jalur yang terpendam dalam perut bumi, menghunjamkan harapan ke dalam tanah yang terkoyak." It evokes a powerful imagery of quiet growth and persistence amidst adversity. 3. A business idea inspired by these poems is a creative art studio offering color therapy and mindfulness workshops, where participants connect their emotions with symbolic colors through art and storytelling. Jeni Fitria 22018125 24 JD EPR ST4-6 NK? 23 LM
ADHITYA AMARULLAH FINUS
1 bulan yang lalu
Saya menyukai bait terakhir puisi pertama karena menggambarkan perjuangan dan pengorbanan yang penuh semangat namun berisiko, seperti "bara api yang menderu ke malam" yang meskipun membakar dirinya sendiri, tetap melaju dengan kekuatan. Meskipun ada penderitaan dalam perjalanan itu, "aku berjanji akan tetap menunggu," mencerminkan kesetiaan dan harapan yang tak tergoyahkan. Di akhir puisi, "dalam keping debu api itu, aku menemukan hidup yang lebih besar dari segala luka," menyiratkan bahwa meski ada kesakitan, ada juga makna dan kehidupan yang lebih besar yang ditemukan dalam proses tersebut. ADHITYA AMARULLAH FINUS PKWU JD 96 SN1-2 LM
Sohibul Aminudin
1 bulan yang lalu
"Aku mengikuti gelombangmu, berjalan di sepanjang pantai yang tak berujung, seperti perjuangan yang tak mengenal akhir." The blue color here represented by waves. Waves are always there along the beach. The clause "seperti perjuangan yang tak mengenal akhir." has the meaning of as long as we life, we have to keep fighting and not give up on life. Sohibul Aminudin, 24JD IE Trans JM9-10 NKall21 LM
Sohibul Aminudin
1 bulan yang lalu
"Aku mengikuti gelombangmu, berjalan di sepanjang pantai yang tak berujung, seperti perjuangan yang tak mengenal akhir." Here is the translation product by me: "I'm following your waves, Walking on the beach which is endless, Like the struggle that never ends." Sohibul Aminudin, 24JD IE Trans JM9-10 NKall21 LM
Sohibul Aminudin
1 bulan yang lalu
I utilized the literal translation with some changes to get the end "s" of each clause. With this, I can maintain the rhytme of the poem, making the translation version more comfortable for readers to read. Sohibul Aminudin, 24JD IE Trans JM9-10 NKall21 LM
dijah
1 bulan yang lalu
"Api yang Membakar Cahaya" membuat saya mendapatkan ide bisnis berjualan es doger agar dapat menyegarkan dahaga ditengah cuaca yang panas, Khadizah Teknologi Rekayasa Sistem Elektronika 24 JD PKWU 96 SN1-2 LM
dijah
1 bulan yang lalu
"Api yang Membakar Cahaya" membuat saya mendapatkan ide bisnis yaitu berjualan es dawet khas jawa, karena saya berasal dari suku jawa, Khadizah Teknologi Rekayasa Sistem Elektronika 24 JD PKWU 96 SN1-2 LM
dijah
1 bulan yang lalu
"Api yang Membakar Cahaya" membuat saya mendapatkan ide bisnis yaitu berjualan es kelapa muda, karena selain menyegarkan juga dapat menjaga imun kekebalan tubuh serta dapat menyembuhkan penyakit, Khadizah Teknologi Rekayasa Sistem Elektronika 24 JD PKWU 96 SN1-2 LM
Aisha
1 bulan yang lalu
1. Puisi ini menggambarkan hubungan antara manusia, rasa, dan kehidupan yang dinamis. Aisha jihani, 24 JD P.KWU96 SN1-2LM
Aisha
1 bulan yang lalu
1. Puisi ini menggambarkan hubungan antara manusia, rasa, dan kehidupan yang dinamis. Aisha jihani 24 JD P.KWU96 SN1-2LM
Aisha
1 bulan yang lalu
2. Bait yang menarik menurut saya yaitu " Kau adalah harapan yang lahir dari dalam senyap,dan aku merasa hidup,karena dalam setiap jejakmu,aku menemukan pencarian yang lebih tinggi. Aisha jihani 24 JD P.KWU96 SN1-2LM
Aisha
1 bulan yang lalu
3. Ide bisnis yang muncul setelah membaca puisi ini adalah Mengadakan workshop kolaboratif yang mengajak peserta menulis puisi sambil mengeksplorasi warna sebagai simbol emosi. Aisha jihani, 24 JD P.KWU96 SN1-2LM
Aisha
1 bulan yang lalu
3. Ide usaha yang muncul dari puisi ini adalah Mengadakan workshop kolaboratif yang mengajak peserta menulis puisi sambil mengeksplorasi warna sebagai simbol emosi. Aisha jihani 24 JD P.KWU 96 SN1-2LM
Asti Marito Rambe
1 bulan yang lalu
Puisi ini menjelaskan hubungan antara manusia, rasa, dan kehidupan yang dinamis. Asti marito rambe 24 JD P.KWU96 SN1-2 LM
Asti Marito Rambe
1 bulan yang lalu
Bait yang paling berkesan bagi saya ialah "Aku berdiri di sampingmu, menyaksikan selaput malam terbakar dalam tawa kita, melintasi ruang dan waktu, canda itu bagaikan pusaran angin, yang menuntun kita". Asti marito rambe 24 JD P.KWU96 SN1-2 LM
Asti Marito Rambe
1 bulan yang lalu
ide untuk bisnis yang muncul ialah aksesoris yang mencerminkan kepribadian atau hubungan antar individu. Asti marito rambe 24 JD P.KWU96 SN1-2 LM
Adelina
1 bulan yang lalu
1. Makna puisi 'api yang membakar cahaya' adalah perjalanan hidup dimana kita harus selalu bertahan dan menghadapi resiko yang ad dengan rasa semangat dan penuh pertimbangan. [Adelina freshelya, 24 JD P.KWU96 SN1-2 LM]
Adelina
1 bulan yang lalu
2. Bait yang saya sukai, "Aku berdiri di sisimu, Menatap senja yang tidak pernah sempurna, Bersama menanggung beban dunia yang mendera" Karena menggambarkan rasa semangat yang harus ada pada diri seseorang. [Adelina freshelya, 24 JD P.KWU96 SN1-2 LM]
Adelina
1 bulan yang lalu
3. Ide bisnis yang terfikirkan adalah : membuat aksesoris, dengan kesan semangat dan membara, seperti gelang tangan, kalung, atau gantungan kunci. [Adelina freshelya, 24 JD P.KWU96 SN1-2 LM]
Muja Yanah
1 bulan yang lalu
menatap senja yang tidak pernah sempurna = staring at a sunset that is never perfect “ The sunset is a sight that's hard to miss and very calming “ Muja Yanah 24 JD Writing NK3 24 SN9-10 LM
Afra Zazria Ilya
1 bulan yang lalu
Seperti percikan api yang melawan langit kelam, like a spark of fire against the dark sky : The sky is beautiful like the ocean Afra Zazria Ilya 24 JD writing NK3 24 SN9-10 LM
Tri Fatimah Zaharani
1 bulan yang lalu
• seperti luka yang menganga dan tidak ingin sembuh, like a gaping wound that doesn't want to heal : Wounds that will always be open even if you try hard to cover them with a smile tri fatimah zaharani 24 jd writing nk3-24 sn9-10 LM
Raihani Mufida
1 bulan yang lalu
Api yang Membakar Cahaya Sebuah janji yang terpanggang oleh darah dan kesunyian = a promise baked in blood and silence janji adalah sesuatu yang tidak mudah dilupakan meski terkadang perih dengan darah Raihani Mufida (24 JD Writing NK3 24 SN9-10 LM)
Linea Rimasyah Putri
1 bulan yang lalu
Oranye: Tawa yang menggores .Kau adalah nyala yang membuat aku merasa hidup, You are the flame that makes me feel alive Tanpa kehadiranmu membuat hari-hari terasa tak berwarna. Without your presence, the days feel colorless. (Linea Rimasyah Putri 24 JD Writing SN9-10 Nk-3 24 LM)
Annisa Ulfaiza
1 bulan yang lalu
"Oranye: Tawa yang Menggores Langit" dari puisi diatas dapat disimpulkan bahwa saya akan membuka ide usaha yang sangat diminati untuk membuat semua org bahagia yaitu makanan dan minuman Annisa Ulfaiza, No. Urut 02, Teknologi Rekayasa Sistem Elektronika, 24 JD PKWU96 SN 1-2 LM
Annisa Ulfaiza
1 bulan yang lalu
Oranye: Tawa yang Menggores Langit dari judul puisi tersebut saya akan membuka ide wirausaha berjualan makanan khas daerah Annisa Ulfaiza, No. Urut 02, Teknologi Rekayasa Sistem Elektronika 24 JD PKWU96 SN 1-2 LM
Annisa Ulfaiza
1 bulan yang lalu
"Orange: Tawa yang Menggores Langit" dari judul puisi tersebut bait yang saya suka adalah "Aku berdiri di sampingmu, menyaksikan selaput malam terbakar dalam tawa kita, melintasi ruang dan waktu, canda itu bagaikan pusaran angin, yang menuntun kita" Annisa Ulfaiza, No.Urut 02, Teknologi Rekayasa Sistem Elektronika 24 JD PKWU96 SN 1-2 LM
Dimas Prasetya Budi
1 bulan yang lalu
karena dalam keping debu api itu, aku menemukan hidup yang lebih besar dari segala luka yang pernah ada. Dimas Prasetya Budi 24 JD WRITING NK2-24 SL7-8 LM
Zuleyka Azzahra
1 bulan yang lalu
Kau adalah kekuatan yang memegang dunia dalam diam, dan aku mengikutimu, menjadi bagian dari benih yang tumbuh dalam keheningan ini. Zuleyka Azzahra 24 JD Writing NK2-24 SL 7-8 LM
Muhammad Zikri Alfurqan
1 bulan yang lalu
bersama menanggung beban dunia yang mendera Muhammad Zikri Alfurqan (24019056) 24 JD Writing NK2-24 SL7-8 LM
Rozyid Jaylani. H
1 bulan yang lalu
Kau adalah harapan yang lahir dari dalam senyap, dan aku merasa hidup, karena dalam setiap jejakmu, aku menemukan pencarian yang lebih tinggi. 24 JD WRITING NK 2-24 SL7-8 LM
Dimas Prasetya Budi
1 bulan yang lalu
because in that piece of fire dust, I found a life that was greater than any wound that had ever existed. Dimas Prasetya Budi 24 JD WRITING NK2-24 SL7-8 LM
Trisna Filius Adi
1 bulan yang lalu
Aku berdiri di sisimu, menatap senja yang tidak pernah sempurna, bersama menanggung beban dunia yang mendera. Trisna Filius Adi 24 JD Writing NK 2-24 SL 7-8 LM
Rozyid Jaylani. H
1 bulan yang lalu
You are the hope born from silence, and I feel alive, because in every trace of you, I found a higher search. 24 JD WRITING NK 2-24 SL 7-8 LM
Rahma Khalilah Najwa
1 bulan yang lalu
Lalu, kau menjadi merah, seperti luka yang menganga dan tidak ingin sembuh, seperti kobaran yang tak pernah padam di dalam dada, membakar tiap jejak yang kita lalui, membuat bumi bergetar di bawah kaki kita. 24 JD Writing NK2-24 SL7-8LM
Zuleyka Azzahra
1 bulan yang lalu
You are the force that holds the world in silence, and I follow you, becoming part of the seed that grows in this quiet. Zuleyka Azzahra 24 JD Writing NK2-24 SL 7-8 LM
joice natasha
1 bulan yang lalu
“Api yang membakar cahaya” my favorite line from the poem : seperti bara api yang menderu ke malam ( like embers roaring into the night) “His spirit was unstoppable, like embers roaring into the night” Joice Natasha L 24 JD writing NK 2-24 SL 7-8 LM
Dean Putri Azzhara
1 bulan yang lalu
Larik asli: "kau menjadi merah, seperti luka yang menganga dan tidak ingin sembuh" Terjemahan: "you become red, like a gaping wound that does not want to heal" Kalimat dalam bahasa Inggris: "In the poem, the line 'you become red, like a gaping wound that does not want to heal' illustrates deep emotional pain." Dean Putri Azzhara 24 JD WRITING NK 2-24 SL 7-8 LM
Ahmad Zidane Albarik
1 bulan yang lalu
Kalimat yang menarik: "Aku tak gentar, aku merasakan kedamaian dalam perjalanan ini." Terjemahan dalam Bahasa Inggris: "I am not afraid, I feel peace in this journey." Kalimat yang menggunakan larik: "In the face of challenges, she whispered to herself, 'I am not afraid, I feel peace in this journey." Ahmad Zidane Albarik (24019092) 24 JD Writing NK 2-24 SL 7-8 LM
Trisna Filius Adi
1 bulan yang lalu
I stand by your side, gazing at the dusk that is never perfect, together bearing the burden of the world that hits. Trisna Filius Adi 24 JD Writing NK 2-24 SL 7-8 LM
Rahma Khalilah Najwa
1 bulan yang lalu
Then, You become red, Like a gaping wound that doesn't want to heal, Like a fire that never goes out in the chest, Burning every trace we go through, Make the earth tremble under our feet. 24 JD Writing NK2-24 SL7-8LM
Syasya
1 bulan yang lalu
"Seperti kobaran api yang tak pernah padam didalam dada" "Like a never- ending fire in the chest" sentence: The feeling was like a never-ending fire in the chest, burning with intensity that refused to fade. Syasya(24019030) 24 JD Writing NK2-24 SL7-8 LM
Aprini Simbolon
1 bulan yang lalu
Aku berdiri di sisimu, menatap senja yang tidak pernah sempurna, bersama menanggung beban dunia yang mendera. Aprini Simbolon (24019005) 24 JD writing NK 2-24 SL 7-8 LM
Aprini Simbolon
1 bulan yang lalu
I am standing by your side, staring at the never perfect dusk, together bear the burden of the world that is whacking.
Zuleyka Azzahra
1 bulan yang lalu
The poem could be about an internal journey. Each of these interpretations shares common themes of trust, growth, silence, and connection but applies them to love, nature, spirituality, or personal growth. Zuleyka Azzahra 24 JD Writing NK2-24 SL 7-8 LM
Afifah Syaharani
1 bulan yang lalu
"Awalnya, aku melihatmu, merah meletup dari matamu, seperti percikan api yang melawan langit kelam" "Initially, I see you, red burst from your eyes, like sparks of fire against the dark sky" Initially, I see you—red bursts erupting from your eyes, like sparks of fire breaking through the vast darkness of the night sky, illuminating everything around you with a fierce and untamed energy that feels both captivating and overwhelming, as if the universe itself paused to witness your blazing presence. Afifah Syaharani 24 JD Writing NK2-24 SL7-8 LM
Rozyid Jaylani. H
1 bulan yang lalu
You are the hope born of silence, and I feel alive, because in every trace of you, I find a higher search. Rozyid Jaylani. H (24019026) 24 JD WRITING NK 2-24 SL 7-8 LM
Ridel Decastro
1 bulan yang lalu
"seperti luka yang menganga dan tidak ingin sembuh," Ridel Decastro (24019082) 24 JD Writing NK2-24 SL7-8 LM
Trisna Filius Adi
1 bulan yang lalu
I stand beside you, watching the imperfect dusk, as we together carry the weight of a world that strikes relentlessly. Trisna Filius Adi 24 JD Writing NK 2-24 SL 7-8 LM
Aprini Simbolon
1 bulan yang lalu
I am standing by your side, staring at the never perfect dusk, together bear the burden of the world that is whacking. Aprini Simbolon (24019005) 24 JD writing NK 2-24 SL 7-8 LM
Muhammad Zikri Alfurqan
1 bulan yang lalu
The meaning of the line describes strong cooperation to face many challenges to come. Muhammad Zikri Alfurqan (24019056) 24 JD Writing NK2-24 SL7-8 LM
Ridel Decastro
1 bulan yang lalu
"like an open wound that refuses to heal." Ridel Decastro (24019082) 24 JD Writing NK2-24 SL7-8 LM
Rahma Khalilah Najwa
1 bulan yang lalu
Then, you turn red, like a wound that keeps gaping and doesn't want to heal. Like a fire that never goes out in the chest, burning every trace we go through, until it makes the earth shake under our feet 24JD Writing NK2-24 SL7-8LM
Ridel Decastro
1 bulan yang lalu
The emotional turmoil in the relationship was palpable, as she often felt "like an open wound that refuses to heal," struggling to move past the pain of their shared history. Ridel Decastro (24019082) 24 JD Writing NK2-24 SL7-8 LM
Rahayu Febriani
1 bulan yang lalu
"seperti bara api yang menderu ke malam". "like embers roaring into the night". "Her spirit burned brightly, like embers roaring into the night, unstoppable and untamed." Rahayu Febriani 24 JD WRITING NK-2 24 SL7-8 LM
Ghurafy Masyhuda Rahmat
1 bulan yang lalu
Kalimat yang menarik "aku menemukan hidup yang lebih besar dari segala luka yang pernah ada". Terjemahkan ke dalam bahasa inggris I found a life that is bigger than any hurt that ever existed. Kalimat yang menggunakan larik From all the wounds, I finally found a bigger life.
Muhammad Zikri Alfurqan
1 bulan yang lalu
We will always be together in joy and sorrow to face the burdens of the world that land and hit us without knowing time. Muhammad Zikri Alfurqan (24019056) 24 JD Writing NK2-24 SL7-8 LM
Dimas Prasetya Budi
1 bulan yang lalu
because in that piece of fire dust, I found a life that is bigger than any hurt ever was and shinier than ever. Dimas Prasetya Budi 24 JD WRITING NK2-24 SL7-8 LM
Aprini Simbolon
1 bulan yang lalu
together we stare at dusk while covering the burden of the world. Aprini Simbolon (24019005) 24 JD writing NK 2-24 SL 7-8 LM
Muhammad Aqeel Jasomandez
1 bulan yang lalu
Awalnya, aku melihatmu, merah meletup dari matamu, seperti percikan api yang melawan langit kelam, sebuah janji yang terpanggang oleh darah dan kesunyian, api yang tak mengenal penghujung— menari di atas jari-jari angin yang menembus hutan rimba. Muhammad Aqeel Jasomandez 24 JD Writing NK 2-24 SL 7-8 LM
Muhammad Aqeel Jasomandez
1 bulan yang lalu
At first, I saw you, burning red from your eyes, like sparks in the night sky, a promise baked by blood and silence, a fire that never goes out—dancing on the fingertips of the wind that creeps through the forest." Muhammad Aqeel Jasomandez 24 JD Writing NK 2-24 SL 7-8 LM
Muhammad Aqeel Jasomandez
1 bulan yang lalu
sentence from the quote above: At first, I saw you, red bursting from your eyes, like sparks against the dark sky, a promise burned by blood and silence, a fire that knows no end—dancing on the fingers of the wind that penetrates the jungle, holding every second that never ends. Muhammad Aqeel Jasomandez 24 JD Writing NK 2-24 SL 7-8 LM
Abdul Hamid
1 bulan yang lalu
Saat merah datang kembali, ia mengalir dalam darah kita, memercikkan api di antara kita, menyatukan segala luka dan penyembuhan dalam satu irama.
Abdul Hamid
1 bulan yang lalu
When red comes back, it flows in our blood, sparking the fire between us, uniting all wounds and healing in one rhythm Abdul Hamid 24 JD WRITING NK 2 SL 7-8 LM
Aida Sulastri
1 bulan yang lalu
I like "Dan aku tahu, kita akan selalu bersama, dalam perjalanan yang belum usai, bersama kita meraih cinta dan damai." Stating that the power of love is very strong and makes them always together After reading this poem I felt a beautiful sensation and its meaning is deep.
Abdul Hamid
1 bulan yang lalu
When red returns, it flows through the blood, igniting a fire that unites wounds and healing into one rhythm. Abdul Hamid 24 JD WRITING NK 2 SL 7-8 LM
M.Ridho Riszi S.c
1 bulan yang lalu
At first, I saw you, red bursting from your eyes, like sparks defying the dark sky, a promise seared by blood and silence, a flame that knows no end— dancing on the fingers of the wind piercing the wild forest. M.Ridho Riszi Sc. JD 24 WRITING NK2-24 SL 7-8 LM
Muhamad Faizal
1 bulan yang lalu
You are the twilight that died in wounds." This line is so beautiful, it describes deep feelings with metaphors of twilight and pain. The words are simple but full of meaning, touching the reader's heart Muhamad Faizal 24 JD Writing NK2-24 SL 7-8 LM
Rafi Yuma Aditya
1 bulan yang lalu
Aku berdiri di sisimu, menatap senja yang tidak pernah sempurna, bersama menanggung beban dunia yang mendera. Rafi Yuma Aditya 24 JD Writing NK2-24 SL 7-8 LM
Rafi Yuma Aditya
1 bulan yang lalu
I stand by your side, gazing at the sunset that is never perfect, together bearing the weight of the world’s affliction. Rafi yuma aditya 24 JD Writing NK2-24 SL 7-8 LM
Rafi Yuma Aditya
1 bulan yang lalu
Standing by your side, I find strength even in the imperfection of sunsets and the burdens we carry together. Rafi Yuma Aditya 24 JD Writing NK 2-24 SL 7-8 LM
Fany Margareta
4 minggu yang lalu
Awalnya, aku melihatmu, merah meletup dari matamu, seperti percikan api yang melawan langit kelam, bait yang saya sukai ini memiliki makna mempunyai semangat berjuang yang terus membara. Fany Margareta 24 JD P.KWU96 SN 1-2 LM
Fany Margareta
4 minggu yang lalu
Puisi ini mengisahkan tentang sebuah hubungan yang penuh dinamika. Diawali dengan semangat juang yang membara, kemudian berubah menjadi penderitaan yang mendalam, namun tetap diikat oleh kesetiaan dan cinta. Fany Margareta 24 JD P.KWU96 SN 1-2 LM
Fany Margareta
4 minggu yang lalu
Ide Kewirausahaan yang terpikirkan oleh saya yaitu menjual aneka permainan yang bisa menumbuhkan rasa semangat berjuang. Fany Margareta 24 JD P.KWU 96 SN 1-2 LM
Aiko Adhisty
3 minggu yang lalu
1. Puisi Kuning: Cahaya yang Menyusun Ruang Puisi ini bercerita tentang "kuning" sebagai simbol cahaya dan harapan yang muncul di tengah kegelapan. Kuning digambarkan sebagai sesuatu yang lembut namun kuat, membawa kehangatan dan kebijaksanaan dalam setiap langkah. Meski tantangan dan kesedihan (dilambangkan dengan "biru") datang, harapan tetap hidup, memberikan kekuatan untuk terus mencari makna hidup yang lebih dalam. Puisi ini mengajarkan bahwa harapan selalu ada, bahkan di saat-saat sulit. 2. Aku menatapmu, mencari dalam jejakmu, sebuah kilauan yang tidak akan pernah mati— seperti cahaya yang dipatri dalam bebatuan malam. saya sangat menyukai bait ini karena bait ini menggambarkan seseorang yang memandang dengan penuh harapan dan ketakjuban, mencari sesuatu yang abadi dalam jejak orang lain. "Kilauan yang tidak akan pernah mati" melambangkan harapan, keindahan, atau makna yang tetap hidup meski waktu terus berjalan. Perumpamaan "cahaya yang dipatri dalam bebatuan malam" menunjukkan bahwa kilauan itu begitu kuat dan abadi, seperti cahaya yang tetap bersinar meski berada dalam kegelapan atau kesulitan. Maknanya adalah tentang menemukan keabadian dalam sesuatu yang tampak sederhana namun penuh arti. 3. Salah satu ide bisnis yang terlintas setelah membaca puisi ini adalah menciptakan koleksi lilin aromaterapi dengan tema warna dan makna, seperti "Kuning: Harapan dan Kebijaksanaan," yang menawarkan pengalaman relaksasi sembari menyimbolkan cahaya dan harapan dalam kegelapan, terinspirasi oleh puisi ini. Aiko Adhisty (24011005) 24 JD P.KWU96 SN1-LM
Aiko Adhisty
3 minggu yang lalu
1. Puisi Kuning: Cahaya yang Menyusun Ruang Puisi ini bercerita tentang "kuning" sebagai simbol cahaya dan harapan yang muncul di tengah kegelapan. Kuning digambarkan sebagai sesuatu yang lembut namun kuat, membawa kehangatan dan kebijaksanaan dalam setiap langkah. Meski tantangan dan kesedihan (dilambangkan dengan "biru") datang, harapan tetap hidup, memberikan kekuatan untuk terus mencari makna hidup yang lebih dalam. Puisi ini mengajarkan bahwa harapan selalu ada, bahkan di saat-saat sulit. 2. Aku menatapmu, mencari dalam jejakmu, sebuah kilauan yang tidak akan pernah mati— seperti cahaya yang dipatri dalam bebatuan malam. saya sangat menyukai bait ini karena bait ini menggambarkan seseorang yang memandang dengan penuh harapan dan ketakjuban, mencari sesuatu yang abadi dalam jejak orang lain. "Kilauan yang tidak akan pernah mati" melambangkan harapan, keindahan, atau makna yang tetap hidup meski waktu terus berjalan. Perumpamaan "cahaya yang dipatri dalam bebatuan malam" menunjukkan bahwa kilauan itu begitu kuat dan abadi, seperti cahaya yang tetap bersinar meski berada dalam kegelapan atau kesulitan. Maknanya adalah tentang menemukan keabadian dalam sesuatu yang tampak sederhana namun penuh arti. 3. Salah satu ide bisnis yang terlintas setelah membaca puisi ini adalah menciptakan koleksi lilin aromaterapi dengan tema warna dan makna, seperti "Kuning: Harapan dan Kebijaksanaan," yang menawarkan pengalaman relaksasi sembari menyimbolkan cahaya dan harapan dalam kegelapan, terinspirasi oleh puisi ini. Aiko Adhisty (24011005) 24 JD P.KWU96 SN1- 2 LM
Elfi Afriani
3 minggu yang lalu
Kau adalah kekuatan yang memegang dunia dalam diam, dan aku mengikutimu, menjadi bagian dari benih yang tumbuh dalam keheningan ini. Elfi Afriani (22018103)-24 JD EPR ST4-6 NK?23 LM
Silakan lakukan login terlebih dahulu untuk bisa mengisi komentar.
LidahRakyat