Minggu, 19 Januari 2025
lidahrakyat.com
id
en
LidahRakyat
LidahRakyat

Mengontrol Pikiran dan Perilaku

Cara Hidup yang Benar

Kamis, 31 Oktober 2024 138
LidahRakyat
Ilustrasi Cara Hidup Bersama

Semua bentuk kemalangan yang menimpa hidup seseorang sesugguhnya berasal dari pikiran dan perilaku orang itu sendiri, bukan berasal dari luar dirinya. Oleh karena itu sangatlah penting bagi setiap orang untuk mengontrol pikiran dan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.

Adalah salah untuk berpikir, bahwa kemalangan berasal dari timur atau dari barat. Sebaliknya, hal itu justru berasal dari dalam pikiran seseorang. Karena itu, adalah bodoh kalau  berusaha menjaga dan mencegah kemalangan dari dunia luar dan membiarkan pikiran di dalam diri Anda tidak terkontrol.
Masyarakat zaman old, dan bahkan sebagian orang pada zanam now, mempraktikkan suatu kebiasaan ketika mereka bangun pada pagi hari. Segera setelah bangun, mereka langsung mencuci muka dan membersihkan mulut. Setelah itu mereka melakukukan gerakan membungkuk ke enam arah. Pertama-tama mereka membungkuk ke arah ke timur. Setelah itu mereka membungkuk ke arah barat, lalu membungkuk ke arah selatan dan ke arah utara. Setelah itu mereka membungkuk ke bawah dan terakhir membungkuk ke atas.Gerakan membungkuk ke enam arah itu dilakukan dengan harapan agar tidak ada kemalangan yang menimpa mereka dari arah mana pun sepanjang hari itu. Dengan demikian hari mereka akan berlangsung damai.

Enam Arah Kebenaran
Apa yang dilakukan masyarakat zaman old tersebut sekilas dapat dinilai sebagai takhayul. Suatu tindakan yang tidak masuk akal. Akan tetapi, gerakan membungkukkan badan ke enam arah tersebut barangkali ada kaitannya dengan apa yang disebut sebagai “Enam Arah Kebenaran” dalam ajaran Buddha (“The Teaching of Buddha” edisi 1966 halaman 420). Untuk mencegah semua kemalangan, Buddha mengajarkan para pengikutnya memberi rasa hormat kepada “Enam Arah Kebenaran”, dan bertindak bijaksana serta berbudi luhur. Karena begitu pentingnya “Enam Arah Kebenaran” tersebut dalam mencegah semua kemalangan, maka orang harus menyingkirkan “empat perbuatan tercemar”, mengontrol dan mengendalikan “empat pikiran jahat”, dan menutup “enam lubang” yang menjadi penyebab hilangnya kekayaan. Yang dimaksud dengan “empat perbuatan tercemar” yang harus disingkirkan adalah pembunuhan, pencurian, perzinahan dan berdusta. Sedangkan “empat pikiran jahat” yang harus dikontrol dan dikendalikan adalah keserakahan, kemarahan, kebodohan dan ketakutan.

Ke “enam lubang” yang menyebabkan kehilangan kekayaan adalah keinginan untuk mengkonsumsi minuman beracun dan berperilaku bodoh, begadang pada malam hari dan kehilangan pikiran akan hal-hal  yang sembrono, memanjakan diri dengan hiburan musik dan film, perjudian, bergaul dengan teman-teman yang jahat, dan melalaikan kewajiban seseorang.

Setelah menyingkirkan  keempat kotoran batin, menghindari  keempat kondisi pikiran jahat, dan menutup keenam lubang sampah, orang benar harus menghormati keenam arah kebenaran.
Yang dimaksud dengan keenam arah kebenaran, itu adalah timur untuk hubungan orangtua dan anak-anak,selatan untuk hubungan guru dan murid, barat untuk hubungan suami dan isteri, utara untuk hubungan seorang pria dan sahabatnya,ke bawah untuk hubungan majikan dan bawahan dan ke atas untuk hubungan sesama manusia sebagai makluk ciptaan Tuhan. (red)

Komentar
Silakan lakukan login terlebih dahulu untuk bisa mengisi komentar.
LidahRakyat