Selasa, 10 Desember 2024
lidahrakyat.com
id
en
LidahRakyat

Drama Wewangian Menteri Agama

Dramatis Para Pejabat Elit

Oleh: Meja Redaksi Lidah Rakyat
Rabu, 27 November 2024 40
LidahRakyat
Ilustrasi

Menteri Agama, kita tepuk tangan dulu. Serius, dapat hadiah langsung dilaporin ke KPK? Ini semacam kisah kehidupan pejabat yang bikin rakyat antara bangga dan curiga. Hadiah itu bukan sembarangan, lho. Bukhur dan oud, barang khas Timur Tengah, lengkap dengan merek Arabian Oud. Kalau dihitung-hitung, nilainya hampir lima juta rupiah. Tapi bukannya disimpan buat pamer ke tetangga atau dijadikan hadiah balasan, malah dikemas rapi dan dikirim ke lembaga antirasuah.

Bayangkan adegan ini, wak! Sang menteri berdiri gagah di depan meja. Ia menatap tas berwarna cokelat berisi dupa mewah. "Ini bukan untuk saya," katanya dramatis, seolah sedang main film. Lalu dia memanggil tenaga ahlinya, menyerahkan misi suci ini ke KPK, lengkap dengan senyum tipis penuh makna. Sebuah adegan penuh integritas, atau… ya, siapa tahu.  

Barang itu diterima Jumat. Hari Selasa sudah masuk ke gedung KPK. Cepat sekali jalannya. Lebih cepat dari birokrasi pengurusan KTP. Tapi, ini bukan cerita soal efisiensi waktu. Ini soal simbolisme. Benda wangi itu seolah jadi perlambang keharuman nama sang menteri yang ingin dikenang sebagai panutan. Atau, setidaknya, ingin terlihat seperti itu.

Di sisi lain, kita bisa membayangkan KPK, yang mungkin sedikit terkejut. Bukhur? Oud? Serius? Biasanya mereka terima laporan kasus triliunan, tapi kali ini, barang seharga lima juta jadi sorotan. Mungkin mereka tersenyum kecil, berpikir, "Ini langkah kecil, tapi lumayanlah buat branding anti-korupsi."

Tapi mari kita jujur sebentar. Hadiah lima juta itu mungkin tak seberapa untuk pejabat level menteri. Untuk rakyat kecil, ya, itu setara sebulan gaji, tapi untuk mereka yang biasa menghadapi proyek bernilai miliaran? Ini seperti anak kecil nyodorin permen ke orang dewasa. Simbolis, tapi nggak mengenyangkan. (Rosadi Jamani)

Sekarang, barang itu sudah masuk ke analisis KPK. Apakah ini gratifikasi ilegal, atau cuma hadiah biasa? Siapa yang tahu. Kita tunggu saja kabar berikutnya. Yang jelas, untuk hari ini, sang menteri berhak dapat pujian. Besok? Entahlah. Dunia ini penuh kejutan, dan manusia, apalagi pejabat, adalah makhluk paling tak terduga.

Tapi mari kita positive thinking. Mungkin ini benar-benar langkah bersih, upaya untuk memberi contoh, bahwa di negeri ini masih ada pejabat yang peduli pada aturan. Atau, mungkin ini hanya awal dari drama yang lebih besar. Kita lihat saja. Untuk sekarang, mari nikmati adegan ini. Dengan harapan, bau wangi dupa bisa menginspirasi pejabat lain. Kalau pun tidak, ya setidaknya kita dapat bahan cerita baru buat diobrolkan di warung kopi

Tags
Komentar
Silakan lakukan login terlebih dahulu untuk bisa mengisi komentar.