Selasa, 10 Desember 2024
lidahrakyat.com
id
en
LidahRakyat

Dia Yang Mencintaimu

Kumpulan Puisi Leni Marlina

Oleh: Leni Marlina*
Jumat, 22 November 2024 300 32
LidahRakyat
Illustrasi
Ilustrasi Kumpulan Puisi Leni Marlina (Padang) "Dia yang Mencintaimu". Sumber Gambar: Starcom Indonesia's Artwork No. 271 by AI

/1/
Di Bawah Langit yang Tak Berbicara


Ia bagaikan langit yang tak bicara,
tak memberi janji di antara awan-awan yang berarak,
tak menawarkan pelangi di tengah hujan badai,
hanya birunya yang pekat, menyelimuti tanpa suara.

Diamnya adalah luka yang tertahan,
tak terlihat namun terasa di balik mata yang letih,
seperti garis-garis awan yang tak pernah sama,
berubah, namun tetap setia di atas kepala.

Dan meski ia tak mampu menyentuh bumi,
ia mengiringi langkahmu, memberi bayang pada siang,
memberi kerlip pada malam yang kosong,
tak peduli seberapa jauhnya jarak,
ia ada di sana, menunggumu dalam senyap.

Padang, Sumbar, 2010

/2/
Pasir yang Memeluk Tanpa Jejak

Kini, lihatlah dirinya yang menjelma bagaikan pasir, yang tenang di bawah ombak,
mengalir dan terbawa, namun tak pernah menghilang,
menjadi pelukan diam di bawah langkahmu,
meski jejakmu terhapus, ia tetap ada di sana.

Pasir itu adalah saksi dari rasa yang tak terucap,
yang menerima segala beban tanpa keluh,
menyerap setiap air mata yang jatuh,
lalu tenggelam dalam senyap, tak memberi tanda.

Kau tak pernah tahu betapa dalam ia menahan,
menyimpan rahasia di balik tiap butirnya,
dan saat kau pergi, ia tak menahan,
hanya terus berbisik dalam diam,
mencintai tanpa pernah berharap kembali.

Padang, Sumbar, 2010

/3/
Akar yang Menunggu di Bawah Bumi


Sadarkah kah kau, ia bagaikan akar yang tak terlihat,
tersembunyi di bawah tanah, jauh dari cahaya,
tak meraih bunga, tak menyentuh angin,
hanya menunggu, tak bergeming di dalam gelap.

Dalam kesunyian, ia menyusupkan kekuatan,
mengaliri pohon tanpa pernah meminta pujian,
menerima hujan tanpa pernah terlihat,
seperti cinta yang tak butuh sorot mata.

Dan ketika badai menerjang dengan beringas,
ia tak melawan, hanya menggenggam lebih erat,
menyimpan jiwamu di kedalaman yang tak tersentuh,
sebab baginya, cinta tak perlu dipuja,
cukup berada di sana, menjadi fondasi yang setia.

Padang, Sumbar, 2010

/4/
Bayang-Bayang yang Tak Tersentuh


Ia datang bagai bayang dalam senyap,
tak mengucap janji, tak menawarkan mimpi,
hanya menyelimuti hatimu dengan kehadiran samar,
seperti malam yang meluruhkan segala hiruk-pikuk dunia.

Ia tak menggenggammu, namun memeluk dengan kehadirannya,
tak memberi kata, namun hadir di tiap lirih sunyi,
seperti bayangan pohon yang merunduk rendah,
menjaga tubuhmu dari terik panas, tanpa terasa.

Di balik diamnya ada cerita yang tak kau ketahui,
kisah yang tertinggal dalam tatap kosong,
seperti kabut di pagi hari, rapat menyatu dengan udara,
tak pernah menghilang, meski tak dapat kau genggam.


Padang, Sumbar, 2010

/5/

Cinta yang Tak Pernah Bernama


Ia tak pernah berbicara tentang cinta,
tak ada kata mesra, tak ada tanda nyata,
namun dalam diamnya kau temukan kekuatan,
seperti akar yang tersembunyi, mencengkeram erat tanah.

Setiap langkahnya adalah untaian doa,
yang tak kau dengar, namun kau rasa hangatnya,
ia tak meminta pengakuan, tak menuntut gelar,
hanya berdiri teguh di sampingmu, tanpa suara.

Namanya tak pernah kau sebut dalam doa-doa malam,
namun ia adalah doa yang tak perlu dikatakan,
menjaga hatimu dalam jarak yang tak terlihat,
seperti angin yang membelai, tenang, tanpa kata.

Padang, Sumbar, 2024

/6/
Laut yang Menyimpan Rahasia


Lihatlah dia yang bagaikan laut  dalam dan gelap,
diamnya menelan ribuan cerita,
seperti ombak yang diam-diam datang,
menghapus jejakmu di pantai, meninggalkan ketenangan.

Kau tak tahu seberapa jauh kedalamannya,
namun setiap riaknya membawa rasa teduh,
ia menyimpan rahasia yang tak pernah diceritakan,
mengalir di antara karang-karang sunyi, tanpa batas.

Ketika kau resah, ia membisu dalam pelukan pasangnya,
menenangkan tanpa kata, menyentuh tanpa suara,
seperti laut yang setia pada pantai,
tak peduli berapa kali dunia menginginkan jaraknya pergi.

Padang, Sumbar, 2010

Riwayat Singkat

Puisi ini awalnya ditulis oleh Leni Marlina hanya sebagai hobi dan koleksi puisi pribadi tahun 2010 Puisi tersebut direvisi kembali serta dipublikasikan pertama kalinya melalui media digital tahun 2024.


Leni Marlina merupakan anggota aktif Asosiasi Penulis Indonesia, SATU PENA cabang Sumatera Barat. Ia juga merupakan anggota aktif Komunitas Penyair & Penulis Sastra Internasional ACC di Shanghai, serta dipercaya sebagai Duta Puisi Indonesia untuk ACC Shanghai Huifeng International Literary Association. Selain itu, Leni terlibat dalam Victoria's Writer Association di Australia. Sejak tahun 2006, ia telah mengabdikan diri sebagai dosen di Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang.Leni juga merupakan pendiri dan pemimpin sejumlahkomunitas digital yang berfokus pada sastra, pendidikan, dan sosial, di antaranya:, (1) Komunitas Sastra Anak Dunia (WCLC): https://rb.gy/5c1b02, (2) Komunitas Internasional POETRY-PEN; (3) Komunitas PPIPM (Pondok Puisi Inspirasi Masyarakat): https://tinyurl.com/zxpadkr; (4) Komunitas Starcom Indonesia (Starmoonsun Edupreneur Community Indonesia): https://rb.gy/5c1b02.


Komentar
Pramudya
2 minggu yang lalu
Puisi ini menggambarkan sosok yang penuh makna meski berada dalam keheningan, seperti langit yang luas dan tak terjangkau. "Langit yang tak bicara" melukiskan ketenangan dan keheningan yang menjadi ciri khasnya, sementara "tak memberi janji di antara awan-awan" menunjukkan ketulusan tanpa pretensi. Biru pekat langit yang "menyelimuti tanpa suara" melambangkan ketenangan yang selalu ada, meski tanpa kata-kata. "Diamnya adalah luka yang tertahan" mengisyaratkan kedalaman perasaan yang tersembunyi, dan "garis-garis awan yang tak pernah sama" melambangkan perubahan yang konstan namun tetap setia. Kehadiran langit yang "mengiringi langkahmu" mencerminkan dukungan tanpa pamrih, selalu ada di kejauhan meski tak dapat menyentuh langsung. Puisi ini menonjolkan tema kesetiaan, keheningan, dan kehadiran yang konsisten, seperti penghibur diam yang tak terpisahkan dari kehidupan. Sitoresmi Pramudyawardhani - 24 JD I-E TRANS JM9-10 NKall21 LM
Adelina
2 minggu yang lalu
Dari Puisi "laut yang menyimpan rahasia", bait yang saya sukai adalah "Kau tak tahu seberapa jauh kedalamannya", bermakna bahwa emosi manusia seperti laut memiliki kedalaman yang tidak terukur dan sulit dipahami sepenuhnya. "namun setiap riaknya membawa rasa teduh", bermakna kemampuan emosi untuk membawa kedamaian ditengah gejolak kehidupan. "ia menyimpan rahasia yang tak pernah diceritakan" bermakna hati manusia yang menyimpan berbagai pengalaman, dan perasaan yang tidak selalu diungkapkan. "mengalir di antara karang-karang sunyi, tanpa batas" bermakna aliran emosi yang terus berlanjut, tanpa henti dan sering kali melewati berbagai rintangan dalam hidup. Bait yang menarik bagi saya, karena memiliki makna yang mendalam dan inspiratif.
Annisa Muhasyafira
1 minggu yang lalu
i choose poem 1 because This poem portrays a figure or entity likened to a silent sky, vast and enigmatic. "Ia bagaikan langit yang tak bicara" ("He/She/It is like a sky that doesn’t speak") sets the tone of quiet mystery, emphasizing their unspoken presence. The absence of promises "tak memberi janji di antara awan-awan yang berarak" ("not offering promises among drifting clouds") and lack of comfort "tak menawarkan pelangi di tengah hujan badai" ("not offering a rainbow amidst a storm") suggest a detachment from the expectations or assurances typically sought from such vastness. Yet, the "birunya yang pekat" ("its deep blue") envelops silently, offering a subtle, intangible solace. The poem reflects themes of quiet strength, unspoken support, or perhaps the indifference of nature or existence—something vast, steadfast, and unyielding, yet deeply impactful in its stillness and presence. Annisa Muhasyafira - 24 JD I-E TRANS JM9-10 NKall21 LM
christy yulianda putri
1 minggu yang lalu
Kau tak tahu seberapa jauh kedalamannya, namun setiap riaknya membawa rasa teduh, ia menyimpan rahasia yang tak pernah diceritakan, mengalir di antara karang-karang sunyi, tanpa batas. This poem reflects the mysterious and calming nature of a deep, uncharted body of water. It speaks of a depth that is unknown, symbolizing the complexity and richness of experiences or emotions that cannot easily be measured. Despite its vastness, the water brings a sense of tranquility, suggesting that even in the unknown or the unexplored, there is peace to be found. The "unspoken secrets" within the water allude to hidden truths or stories that remain untold, flowing silently between the rocks. Ultimately, the poem emphasizes the boundless, quiet power of the unknown, which can both soothe and conceal, offering a sense of depth that is felt but not fully understood. christy yulianda putri 21019033 24JD I-E TRANS JM9-10 LM
Annisa Tul Khair
1 minggu yang lalu
I interested to the first poem in second verse Diamnya adalah luka yang tertahan, tak terlihat namun terasa di balik mata yang letih, seperti garis-garis awan yang tak pernah sama, berubah, namun tetap setia di atas kepala. Translation: Silence is a restrained wound, unseen but felt behind weary eyes, like the streaks of clouds that are never the same, changing, yet steadfast above our heads. Translation Technique: This translation uses a poetic and interpretive method, balancing the original's emotional depth with natural phrasing in English. Annisa Tul Khair 24 JD I-E Trans JM9-10 NKall21 LM
Muthia Rahmah Fadhilah
1 minggu yang lalu
Pusisi ketiga yang berjudul Akar yang Menunggu di Bawah Bumi, memiliki bait yang bagus seperti “Dalam kesunyian, ia menyusupkan kekuatan,
mengaliri pohon tanpa pernah meminta pujian,
menerima hujan tanpa pernah terlihat,
seperti cinta yang tak butuh sorot mata.” Bait puisi ini menggambarkan kekuatan yang hadir dalam diam dan ketidakterlihatan, seperti cinta yang tulus dan tanpa pamrih. "Dalam kesunyian, ia menyusupkan kekuatan" menunjukkan bagaimana kekuatan sejati dapat berkembang tanpa perlu perhatian atau pengakuan. "Mengaliri pohon tanpa pernah meminta pujian" menggambarkan tindakan yang memberi tanpa berharap balasan. Begitu pula dengan "menerima hujan tanpa pernah terlihat", yang menandakan kesediaan untuk menerima segala hal tanpa mencari sorotan. Semua ini menggambarkan cinta yang tidak membutuhkan pengakuan atau perhatian, tetapi tetap memberi dan bertahan dengan kesetiaan yang tak tergoyahkan. Muthia Rahmah Fadhilah 21019093 (JD 24 I-E TRANS JM 9-10 NK-ALL21 LIM)
Muthia Rahmah Fadhilah
1 minggu yang lalu
Translation: The Root Waiting Beneath the Earth Do you realize, it is like a root that remains unseen, Hidden beneath the ground, far from the light, Not reaching flowers, nor touching the wind, Only waiting, unmoving in the dark. In silence, it infuses strength, Flowing into the tree without ever asking for praise, Receiving the rain without ever being seen, Like love that needs no spotlight. And when the storm rages fiercely, It does not fight, only clings more tightly, Storing your soul in depths untouched, For to it, love need not be worshiped, It is enough to be there, a faithful foundation. Muthia Rahmah Fadhilah 21019093 (JD 24 I-E TRANS JM 9-10 NK-ALL21 LIM)
Muthia Rahmah Fadhilah
1 minggu yang lalu
The translation strategy used is an expressive and communicative approach, focusing on preserving the meaning and poetic nuances of the original text while adjusting the language style to suit the culture and mindset of English readers. This approach ensures that the essence of the poem-about love that is faithful, invisible, and does not require attention-remains strong and is well conveyed in translation. Muthia Rahmah Fadhilah 21019093 (JD 24 I-E TRANS JM 9-10 NK-ALL21 LIM)
Aula Fitria Zhahrah
1 minggu yang lalu
Diamnya adalah luka yang tertahan, tak terlihat namun terasa di balik mata yang letih, seperti garis-garis awan yang tak pernah sama, berubah, namun tetap setia di atas kepala" This stanza is interesting because it describes silence as a form of pain that is hidden but still felt. Through the metaphor of ever-changing but faithful clouds overhead, this stanza reflects feelings that are not expressed but continue to exist, giving a deep impression of steadfastness and sincerity even in silence. Aula Fitria Zhahrah Group 1 No urut 5 24 JD I-E TRANS JM9-10 NKall21 LM
Aula Fitria Zhahrah
1 minggu yang lalu
Terjemahan puisi 1 Under the Silent Sky It is like the sky that does not speak, offering no promises among drifting clouds, offering no rainbows amid the storm, only its deep blue, wrapping silently. Its silence is a restrained wound, unseen but felt behind weary eyes, like the streaks of clouds that are never the same, changing, yet steadfast above your head. And though it cannot touch the earth, it follows your steps, casting shadows in daylight, glistening in the emptiness of the night, no matter how far the distance, it waits for you in quiet stillness Aula Fitria Zhahrah Group 1 No urut 5 24 JD I-E TRANS JM9-10 NKall21 LM
Aula Fitria Zhahrah
1 minggu yang lalu
Under the Silent Sky It is like the sky that does not speak, offering no promises among drifting clouds, offering no rainbows amid the storm, only its deep blue, wrapping silently. Its silence is a restrained wound, unseen but felt behind weary eyes, like the streaks of clouds that are never the same, changing, yet steadfast above your head. And though it cannot touch the earth, it follows your steps, casting shadows in daylight, glistening in the emptiness of the night, no matter how far the distance, it waits for you in quiet stillness. teknik penerjemahan yang digunakan dalam puisi "Under the Silent Sky" melibatkan kombinasi terjemahan semantis untuk menjaga makna dan keindahan, serta adaptasi untuk membuat puisi tetap relevan dan alami dalam bahasa sasaran. Terjemahan harfiah diterapkan pada beberapa bagian untuk mempertahankan makna literal, sementara terjemahan bebas digunakan untuk menyesuaikan elemen budaya atau ekspresi yang lebih cocok dalam bahasa Inggris. Strategi penerjemahan puisi 1 menjaga nuansa puitis dan makna konotatif, serta memperhatikan struktur dan ritme agar pembaca bahasa sasaran dapat merasakan emosi yang sama dengan versi asli. Group 1 No urut 5 24 JD I-E TRANS JM9-10 NKall21 LM
Annisa Tul Khair
1 minggu yang lalu
"Ketika kau resah, ia membisu dalam pelukan pasangnya, menenangkan tanpa kata, menyentuh tanpa suara, seperti laut yang setia pada pantai, tak peduli berapa kali dunia menginginkan jaraknya pergi." I found this satnza meaningful because it sow the power of silent, unwavering comfort and loyalty. The sea here represents a calming presence without the need for words or actions. The sea reflects the idea that true comfort often comes not from grand gestures, but from simply being there, offering silent support. It touches on the deep human longing for stability, peace, and connection, which makes it universally relatable. Annisa Tul Khair (21019029_24 JD I-E Trans JM9-10 NKall LM
Annisa Tul Khair
1 minggu yang lalu
Bagian yang paling menarik dalam puisi ini adalah: **"seperti laut yang setia pada pantai, tak peduli berapa kali dunia menginginkan jaraknya pergi."** Bagian ini menarik karena menggambarkan sebuah kesetiaan yang tak tergoyahkan, layaknya laut yang selalu kembali ke pantai meskipun dunia mencoba untuk memisahkan mereka. Ini menggambarkan keteguhan cinta atau hubungan yang tetap kokoh, meskipun ada banyak tantangan atau upaya untuk memisahkannya. Laut yang setia memberi gambaran tentang ketenangan, kesabaran, dan konsistensi dalam mendampingi, tanpa memperhatikan segala rintangan yang ada. **Terjemahan puisi:** "Ketika kau resah, ia membisu dalam pelukan pasangnya, menenangkan tanpa kata, menyentuh tanpa suara, seperti laut yang setia pada pantai, tak peduli berapa kali dunia menginginkan jaraknya pergi." Translate When you're restless, it stays silent in the embrace of its partner, calming without words, touching without sound, like the sea that is loyal to the shore, unfazed by how many times the world wants it to drift away. Annisatul Khair (21019029) 24 JD I-E Trans JM 9-10 NKall LM
Annisa Tul Khair
1 minggu yang lalu
Terjemahan Puisi bagian 6 Ketika kau resah, ia membisu dalam pelukan pasangnya, menenangkan tanpa kata, menyentuh tanpa suara, seperti laut yang setia pada pantai, tak peduli berapa kali dunia menginginkan jaraknya pergi. Terjemahan puisi: When you're restless, it stays silent in the embrace of its partner, calming without words, touching without sound, like the sea that is loyal to the shore, unfazed by how many times the world wants it to drift away.
Annisa Tul Khair
1 minggu yang lalu
Terjemahan Puisi bagian 6 Ketika kau resah, ia membisu dalam pelukan pasangnya, menenangkan tanpa kata, menyentuh tanpa suara, seperti laut yang setia pada pantai, tak peduli berapa kali dunia menginginkan jaraknya pergi. Terjemahan puisi: When you're restless, it stays silent in the embrace of its partner, calming without words, touching without sound, like the sea that is loyal to the shore, unfazed by how many times the world wants it to drift away. Annisatul Khair (21019029) 24 JD I-E Trans JM 9-10 NKall LM
Sohibul Aminudin
1 minggu yang lalu
"Pasir itu adalah saksi dari rasa yang tak terucap, yang menerima segala beban tanpa keluh, menyerap setiap air mata yang jatuh, lalu tenggelam dalam senyap, tak memberi tanda." Bait puisi tersebut begitu menarik bagi saya karena menjelaskan tentang perasaan manusia yang kompleks. Pasir ibarat kesadaran seseorang yang selalu merasakan kesedihan dan kesakitan yang mendalam. Dirinya sendiri menjadi saksi atas segala kesedihan dan beban yang ia alami, dan ia mampu untuk bertahan dan menetralisir kesedihannya tersebut. Sohibul Aminudin, 21019021, 24JD IE Trans JM9-10 NKall21 LM
Sohibul Aminudin
1 minggu yang lalu
"Pasir itu adalah saksi dari rasa yang tak terucap, yang menerima segala beban tanpa keluh, menyerap setiap air mata yang jatuh, lalu tenggelam dalam senyap, tak memberi tanda." Translation: "The sand is a witness to unspoken feelings, Accepting all burdens without complaining, Absorbs all tears that fall, sinks into silence, giving no sign." Sohibul Aminudin, 21019021, 24JD IE Trans JM9-10 NKall21 LM
Sohibul Aminudin
1 minggu yang lalu
The translation strategy that I use is to keep the tone while using the established equivalent. With that strategy, I hope the way readers perceive the text becomes more impressive Sohibul Aminudin, 21019021, 24 JD IE Trans JM9-10 NKall21 LM
Salsabilla Khairani
1 minggu yang lalu
Ia tak menggenggammu, namun memeluk dengan kehadirannya, tak memberi kata, namun hadir di tiap lirih sunyi, seperti bayangan pohon yang merunduk rendah, menjaga tubuhmu dari terik panas, tanpa terasa. I find this stanza interesting because it conveys a sense of quiet yet profound presence. The contrast between physical absence (not holding or speaking) and emotional presence (a protective, silent companionship) resonates with me. The image of the tree, seemingly passive, but deeply protective, mirrors how I value subtle gestures of care and support, often more meaningful than words or overt actions. Salsabilla Khairani (21019058) | 24 JD I-E TRANS JM9-10 NKall21 LM.
Salsabilla Khairani
1 minggu yang lalu
'Ia tak menggenggammu, namun memeluk dengan kehadirannya, tak memberi kata, namun hadir di tiap lirih sunyi, seperti bayangan pohon yang merunduk rendah, menjaga tubuhmu dari terik panas, tanpa terasa.' Translation: It does not hold you, but embraces you with its presence, It does not speak, but is present in every soft silence, Like the shadow of a tree that bends low, Protecting your body from the scorching heat, without you noticing. Salsabilla Khairani (21019058) | 24 JD I-E TRANS JM9-10 NKall21 LM.
Salsabilla Khairani
1 minggu yang lalu
The translation I used are literal translation for clear meaning, like "Ia tak menggenggammu" ("It does not hold you"). Metaphors are kept, such as "seperti bayangan pohon yang merunduk rendah" ("Like the shadow of a tree that bends low") to preserve the protective image. Syntax adjustment ensures the flow is natural in English, like in "Protecting your body from the scorching heat, without you noticing." The aim is to maintain the original tone and feeling. Salsabilla Khairani (21019058) | 24 JD I-E TRANS JM9-10 NKall21 LM.
Annisa Tul Khair
1 minggu yang lalu
This translation uses a poetic and faithful approach. It is a Source language oriented translation method. It aiming to convey both the emotional depth and the imagery of the original in a way that resonates in English. It capturing the sea's metaphorical role as a source of comfort, maintaining the quiet, comforting tone of the original. This approach ensures that the translation remains faithful to the original while keeping the poetic and contemplative nature intact, delivering the same emotional resonance in English. This translation also involves calque technique by directly translating a phrase or compound word without much change. For example, “tanpa kata, tanpa suara” becomes “without words, without sound,” directly transferring the structure from Indonesian to English.
Annisa Tul Khair
1 minggu yang lalu
This translation uses a poetic and faithful approach. It is a Source language oriented translation method. It aiming to convey both the emotional depth and the imagery of the original in a way that resonates in English. It capturing the sea's metaphorical role as a source of comfort, maintaining the quiet, comforting tone of the original. This approach ensures that the translation remains faithful to the original while keeping the poetic and contemplative nature intact, delivering the same emotional resonance in English. This translation also involves calque technique by directly translating a phrase or compound word without much change. For example, “tanpa kata, tanpa suara” becomes “without words, without sound,” directly transferring the structure from Indonesian to English. Annisatul Khair (21019029) 24 JD I-E Trans JM 9-10 NKall LM
Pramudya
1 minggu yang lalu
Puisi pertama sangat menarik karena menjadikan langit sebagai metafora untuk keteguhan dan kesetiaan dalam kesunyian. Melalui gambaran birunya yang diam namun menyelimuti, serta kehadiran yang tak tergoyahkan meski tak tersentuh, puisi ini menciptakan nuansa melankolis dan harapan yang menyentuh emosi pembaca. Sitoresmi Pramudyawardhani  - 24 JD I-E TRANS JM9-10 NKall21 LM
Pramudya
1 minggu yang lalu
Bait pertama di puisi pertama, versi bahasa Inggris: And though it cannot touch the earth, it follows your steps, casting shadows in daylight, and offering sparkles to the empty night. No matter how far the distance may be, it waits for you, silently, patiently. Strategi penerjemahan yang digunakan dalam bait ini adalah adaptasi dan keseimbangan semantis, dengan fokus pada makna, keindahan, dan nuansa puitis: Kesetiaan terhadap makna (faithfulness to meaning) Terjemahan tetap mempertahankan makna inti dari teks asli, yakni gambaran langit sebagai simbol kehadiran yang setia dan tenang. Keseimbangan estetika (aesthetic balance) Gaya bahasa puitis dari versi asli diterjemahkan dengan pilihan kata dan ritme yang menciptakan efek serupa dalam bahasa Inggris. Frasa seperti "casting shadows in daylight" atau "offering sparkles to the empty night" menggantikan metafora asli dengan cara yang tetap puitis. Adaptasi budaya dan gaya bahasa Beberapa ungkapan diterjemahkan menggunakan frasa yang lebih alami dalam bahasa Inggris tanpa kehilangan unsur metaforis, misalnya, "menunggumu dalam senyap" diadaptasi menjadi "waits for you, silently, patiently." Dengan strategi ini, terjemahan tidak hanya akurat secara makna, tetapi juga mempertahankan keindahan dan keutuhan puitisnya. Sitoresmi Pramudyawardhani  - 24 JD I-E TRANS JM9-10 NKall21 LM
Annisa Muhasyafira
5 hari yang lalu
Puisi 1 Stanza 1 Ia bagaikan langit yang tak bicara, tak memberi janji di antara awan-awan yang berarak, tak menawarkan pelangi di tengah hujan badai, hanya birunya yang pekat, menyelimuti tanpa suara. This stanza is interesting because it uses the image of the sky to convey deep emotions without directly saying them. The sky is silent, constant, and vast, just like unspoken feelings or unsaid promises. It doesn’t try to comfort with something temporary like rainbows or promises; instead, it just is—quietly present. The way it’s written feels calm but powerful, which makes it relatable and poetic at the same time. It’s the kind of thing that makes you stop and reflect on how simple but profound nature can feel when compared to human emotions. Annisa Muhasyafira (24 JD I-E TRANS JM9-10 NKall21 LM)
Annisa Muhasyafira
5 hari yang lalu
Ia bagaikan langit yang tak bicara, tak memberi janji di antara awan-awan yang berarak, tak menawarkan pelangi di tengah hujan badai, hanya birunya yang pekat, menyelimuti tanpa suara. Translate : It is like the sky that doesn’t speak, offering no promises among the drifting clouds, offering no rainbow in the midst of stormy rain, only its deep blue, enveloping in silence. Annisa Muhasyafira (24 JD I-E TRANS JM9-10 NKall21 LM)
Annisa Muhasyafira
5 hari yang lalu
The techniques and strategies used in translating this poem include faithfulness to meaning, ensuring that the original message and emotional essence remain intact. Careful word choice is applied to preserve the poetic beauty and nuances in the target language. Sentence structure is adjusted to flow naturally in English while staying close to the original form. Additionally, cultural adaptation is employed to convey the mood and feelings in a way that resonates with readers across cultures. These techniques ensure the translation remains both aesthetic and meaningful. Annisa Muhasyafira (24 JD I-E TRANS JM9-10 NKall21 LM)
Sohibul Aminudin
4 hari yang lalu
The poem no 1, verse 3 is interesting for me. Here are the lyrics: "Dan meski ia tak mampu menyentuh bumi, ia mengiringi langkahmu, memberi bayang pada siang, memberi kerlip pada malam yang kosong, tak peduli seberapa jauhnya jarak, ia ada di sana, menunggumu dalam senyap." It tells if there are things around us. We are not alone here, although we're in a hard situation. The things that are around us can be our love, friends, or parents. They are always waiting for us even though we are separated by such a far distance. Sohibul Aminudin, 21019021, 24 JD IE Trans JM9-10 NKall21 LM
Zahrah Nabila
1 hari yang lalu
Diamnya adalah luka yang tertahan, tak terlihat namun terasa di balik mata yang letih, seperti garis-garis awan yang tak pernah sama, berubah, namun tetap setia di atas kepala. This poem is interesting because it captures the emotional depth of silence and its hidden pain. The metaphor of "luka yang tertahan" (a wound that is held back) suggests unspoken suffering, while the imagery of clouds that are ever-changing yet constant evokes a sense of both impermanence and endurance. The poem beautifully explores how emotions, though invisible, can deeply affect us, making it both relatable and thought-provoking. Zahrah Nabila (20019023) 24 JD I-E TRANS JM9-10 NKall 21 LM
Zahrah Nabila
1 hari yang lalu
Its silence is a wound held back, invisible yet felt behind weary eyes, like the lines of clouds that are never the same, ever-changing, yet always faithful above us. Zahrah Nabila (20019023) 24 JD I-E TRANS JM9-10 NKall 21 LM
Zahrah Nabila
1 hari yang lalu
The translation of this poem uses several strategies to preserve its emotional depth and vivid imagery. Adaptation is employed to adjust the phrasing, ensuring the meaning resonates in English while adapting to cultural and linguistic contexts. For example, "Diamnya adalah luka yang tertahan" becomes "Its silence is a wound held back," which maintains both the metaphor of silence and unspoken pain. Retention ensures key metaphors, such as the "lines of clouds" ("garis-garis awan"), remain intact, preserving the imagery. Compensation is used in expressions like "mata yang letih" (weary eyes), where "behind weary eyes" flows naturally in English but still conveys the intended emotion. The poetic style retains the original rhythm and lyrical quality, while the aesthetic style preserves the visual and emotional beauty of the poem. The translation also follows a communicative style, ensuring the emotional essence is conveyed clearly and powerfully to English-speaking readers. This combination of strategies helps to maintain the poem's impact and emotional resonance in the target language. Zahrah Nabila (20019023) 24 JD I-E TRANS JM9-10 NKall 21 LM
Silakan lakukan login terlebih dahulu untuk bisa mengisi komentar.