Selasa, 10 Desember 2024
lidahrakyat.com
id
en
LidahRakyat

Mary Jane dan Takdir yang Berkelok

Refleski Terpidana Mary Jane Veloso

Oleh: Meja Redaksi Lidah Rakyat
Kamis, 21 November 2024 195
LidahRakyat
Ilustrasi

Mary Jane Veloso. Nama itu pernah diucapkan dengan ketakutan, juga keputusasaan. Pada tahun 2010, ia datang ke Indonesia membawa koper. Tapi koper itu, katanya, bukan miliknya. Di dalamnya, ada 2,6 kilogram heroin. Hidupnya berubah dalam sekejap. Dari seorang ibu yang mencari nafkah, ia menjadi terdakwa yang divonis mati. Pengadilan memutuskan: nyawanya harus dibayar dengan peluru.  

Hari itu hampir tiba. 2015, di sebuah malam yang dingin, regu tembak bersiap. Peluru sudah digosok, nama Mary Jane ada di daftar. Tidak ada waktu untuk air mata lagi, tidak ada doa yang bisa menunda. Tapi, takdir selalu punya cara mengejutkan.  

Perekrutnya menyerahkan diri di Filipina. Bukti baru muncul. Mary Jane yang sudah pasrah, nyawanya dipungut kembali. Regu tembak dibubarkan. Dunia mendesah lega. Namun, ini bukan kebebasan. Jeruji masih rapat. Tahun demi tahun berlalu, negosiasi berjalan seperti langkah siput. Mary Jane tetap hidup, tapi bukan sebagai manusia merdeka. Ia adalah simbol dari ketidakadilan, dari perjuangan panjang, dari seorang ibu yang hanya ingin mencari rezeki. Sampai akhirnya, pada 20 November 2024, pintu itu terbuka. Setelah lebih dari satu dekade, Mary Jane akhirnya kembali ke tanah airnya. Sebuah kisah panjang yang berakhir dengan pelukan keluarga, tapi juga dengan luka yang tak pernah sepenuhnya sembuh.  

Hidup Mary Jane adalah teka-teki. Apakah ini keadilan? Atau hanya takdir yang bermain-main dengan nyawa manusia? yang pasti, ada pelajaran di sana. Tentang kesabaran. Tentang keberanian. Tentang bagaimana hidup kadang hanya sebuah tali kusut yang tak pernah sepenuhnya kita pahami.  

Mary Jane tidak mati. Tapi, ia sudah pernah berdiri di tepi jurang itu. Kini, seperti yang sering dikatakan orang bijak, hanya mereka yang pernah melihat kematian yang benar-benar tahu nilai sebuah kehidupan.

Komentar
Silakan lakukan login terlebih dahulu untuk bisa mengisi komentar.