Selasa, 10 Desember 2024
lidahrakyat.com
id
en
LidahRakyat

PESTA LOMBAN: Tradisi Sedekah Laut Masyarakat Karimunjawa

Tradisi Syukur Kepada Sang Pemberi Alam Semesta

Oleh: Martinus Laba Uung*
Selasa, 19 November 2024 48
LidahRakyat
Foto: dok. Kominfo Jepara
Tradisi Pesta Lomban di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Foto: dok. Kominfo Jepara

LIDAHRAKYAT.COM Tradisi sedekah laut merupakan sebuah bentuk rasa syukur yang hampir dimiliki banyak masyarakat pesisir di Nusantara. Tradisi sedekah laut dihelat sebagai wujud syukur kepada Tuhan atas limpahan kekayaan laut yang dapat menghidupi para nelayan. Di Karimunjawa tradisi sedekah laut dikenal dengan nama Pesta Lomba dan dilaksanakan pada hari ketujuh setelah Idul Fitri.Istilah Lomban bagi masyarakat Karimunjawa berasal dari kata “lomba-lomba” atau “lelumban” yang berarti bersenang-senang. Pesat Lomban bisa dikatakan merupakan puncak acara Syawalan di Karimunjawa dimana masyarakat merayakan hari raya dengan bersenang-senang setelah sebulan penuh berpuasa.

Pesta Lomban ini juga dikenal dengan “Bada Kupat” karena pada perayaan sedekah ini masyarakat Karimunjawa akan memasak ketupat. Ketupat digunakan sebagai simbol yang berarti hati yang kembali suci. Selain ketupat masyarakat juga akan memasak hidangan lain yaitu opor ayam, rendang, sambal goring, oseng-oseng dan hidangan lainnya.
Perayaan Pesta Lomban ini tidak hanya dirayakan oleh para nelayan saja tetapi juga diikuti oleh seluruh masyarakat dari orang tua sampai anak kecil. Mereka berbaur bersama untuk meramaikan pesta yang diadakan setahun sekali tersebut. Ketika perayaan Pesat Lomban digelar maka anak-anak akan mengenakan baju yang berwarna warni.

Pesta Lomban sudah ada sejak satu abad yang lalu ketika ketika pusat keramaian Pesat Lomban berada di teluk Jepara dan berakhir di Pulau Kelor. Saat itu Pesat Lomban merupakan satu-satunya kegiatan yang paling meriah bagi masyarakat nelayan di Jepara. Masyarakat akan bagun pagi hari untuk mempersipakan bebagai keperluan pesta kemudian mereka menuju perahu mereka masing-masing. Bunyi gamelan kebogiri mengalun sebagai tanda untuk memberangkatkan perahu. Bunyi petasan juga turut menyertai keberangkatan perahu-perahu tersebut. Perahu-perahu tersebut berangkat menuju Pulau Kelor dan setibanya di pulau tersebut maka mereka pun akan menikmati makanan masing-masing dan saling berbagai dengan yang lain. Berikutnya mereka akan berziarah ke makam Encik Lanang, yaitu tokoh yang membantu dalam perang Bali yang kemudian atas jasanya oleh Pemerintah Hindia Belanda dipinjamkan Pulau Kelor untuk ditinggalinya.

Pesta Lomban dimulai sejak pukul 06.00 WIB dengan upacara Pelepasan Sesaji ke pantai. Dalam sesi ini, ritual dipimpin oleh  pemuka agama. Sesaji yang dilarung berupa kepala kerbau, kaki, kulit, dan jeroannya dibungkus dengan kain putih. Sesaji lainnya berisi sepasang kupat dan lepet, bubur merah putih, jajan pasar, arang-arang kambong (beras digoreng), nasi yang diatasnya ditutupi ikan, jajan pasar, ayam dekeman dan kembang boreh (setaman). Semua sesaji tersebut diletakkan dalam sebuah ancak kemudian dilepas atau dilarung ke tengah lautan dengan doa sesaji.

Di tengah laut setelah sesaji dilepas, beberapa perahu nelayan berebut mendapatkan air dari sesaji itu kemudian disiramkan ke kapal mereka dengan keyakinan kapal tersebut akan mendapatkan banyak berkah saat mencari ikan nantinya. Ketika berebut sesaji juga akan dimeriahkan dengan tradisi perang ketupat dimana antarperahu saling melempar ketupat. Pesta Lomban dimeriahkan pula dengan tarian tradisional gambyong, langen beken, dan pertunjukan seni dan budaya Karimunjawa lainnya.
    
Untuk menyaksikan acara menarik ini, Anda dapat mengunjungi Ujung Gelam, Pantai Koin, Karimunjawa, serta beberapa tempat yang di tentukan sebelumnya. Acara ini digelar setiap hari ke-7 setelah Idul Fitri oleh masyarakat Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Propinsi Jawa Tengah. Lomban merupakan acara pesta tahunan masyarakat Karimunjawa yang amat sayang untuk dilewatkan. Masyarakat sekitar sangat antusias saat menyaksikan lomba perahu dayung, panjat pinang, tarik tambang, dan lainnya. Ada juga penyembelihan kambing untuk di masak dan di makan bersama-sama.

- Diolah dari berbagai Sumber

-Penulis Adalah Analis Kebijakan

Komentar
Silakan lakukan login terlebih dahulu untuk bisa mengisi komentar.