Di sebuah gymnasium di Kumamoto, dua anak mengukir kisah. Bukan dongeng. Bukan fiksi. Ini cerita nyata tentang bagaimana Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto mengembalikan kehormatan ganda putra Indonesia.
Pertandingan dimulai seperti harapan yang ditanam di pagi buta. Fajar dan Rian melangkah dengan pasti, menang 2-0. Angka yang sederhana. Tapi, cukup untuk mengguncang atmosfer. Mereka terus melaju, unggul 11-5 di interval pertama. Net di hadapan mereka seperti sekadar tali yang harus dilompati.
Hoki dan Kobayashi mencoba menebar ancaman. Tapi Fajar dan Rian, seperti perwira perang, menahan serangan itu. Smes demi smes meledak di lapangan lawan. Poin terakhir set pertama datang dengan ketukan tegas dari tangan Rian. 21-15. Kemenangan sementara ini adalah janji bahwa langit belum selesai berwarna merah putih. Lalu set kedua datang seperti badai di laut lepas. Hoki dan Kobayashi bangkit, menyerang, dan memimpin,11-6. 14-8. Fajar dan Rian terseok-seok seperti kapal melawan ombak. Tapi mereka bukan perahu biasa. Mereka mencoba kembali, mendekatkan skor menjadi 15-18. Sayangnya, harapan itu dihancurkan oleh sebuah pukulan yang hanya bisa diterima dengan helaan napas. Jepang menang 21-17.
Set ketiga bukan sekadar pertandingan. Itu adalah medan perang. Papan skor tak pernah diam, angka terus bergerak, membakar semangat di kedua sisi. 4-4. Kemudian, Fajar dan Rian memimpin. 9-4. 11-6. Tapi seperti protagonis dalam sebuah cerita epik, Hoki dan Kobayashi tidak menyerah. Mereka mengejar, menipiskan jarak. 14-12.
Saat skor menyentuh 17-17, waktu seperti berhenti. Semua mata tertuju pada dua anak bangsa yang berdiri di ujung harapan. Rian melompat. Tangannya menghantam kok dengan kekuatan yang tidak hanya berasal dari otot, tapi juga dari mimpi-mimpi jutaan orang di rumah.
Poin terakhir datang seperti hadiah dari langit. 21-17. Kumamoto menjadi saksi kebangkitan. Fajar dan Rian berdiri di tengah lapangan. Senyum mereka adalah cahaya. Cahaya untuk ganda putra Indonesia yang pernah gelap begitu lama. Di balik kemenangan ini, ada pesan sederhana, jangan pernah menyerah. Karena di mana ada semangat, di situ selalu ada jalan untuk menang. Fajar dan Rian telah membuktikannya. Dunia harus kembali mengingat, ini adalah Indonesia.