1/
Rindu yang Terbakar di Langit Kering
Kau berjalan di tanah tanpa jejak,
angin memeluk tubuhmu,
tapi kau tetap diam.
Rindu itu menyala di jantungmu,
seperti api yang tercipta dari debu yang terinjak,
terbakar begitu dalam,
hingga langitpun merinding.
Aku melihat matahari menelan bayanganmu,
tapi kau tetap berdiri,
pada ruang yang tak terjamah waktu.
Tidak ada air untuk memadamkan,
hanya pasir yang menyimpan rahasia
tentang rindu yang tak pernah pulang.
Padang, Sumbar, 2019
/2/
Cinta yang Mengikis Batu dalam Diam
Kau menatap batu yang terdiam,
seperti dunia yang menghitung detik dengan pelan.
Cinta tidak bersuara,
tapi batu itu mulai mengikis dirinya sendiri,
dari dalam,
menghancurkan kepahitan yang tak terucap.
Aku merasa rindu menetes di antara sela-sela bebatuan,
mengalir tanpa suara,
memahat bentuk yang tidak pernah ada.
Kau tahu, kan?
Batu itu menjadi lembut hanya karena
kau biarkan cinta mengalir melaluinya
seperti air yang membasuh luka.
Padang, Sumbar, 2019
/3/
Langit yang Dijahit dengan Untaian Waktu
Langit bukan lagi biru,
tapi sehelai kain yang kau jahit dengan benang waktu.
Setiap ujungnya membawa cerita
tentang masa lalu yang tak bisa pulang.
Di sini, di ujung dunia yang tergantung,
kau menjahit luka yang terus tumbuh,
mengikatnya dengan harapan
yang terbuang pada ruang tak terbatas.
Aku melihat benang itu,
terputus,
lalu diambil angin dan dipasang kembali,
seperti puzzle yang tak sempurna.
Kau tahu, langit ini akan menyimpan segala kesakitanmu,
karena setiap jarum yang menusuknya
menjadi jejak tak terhapuskan.
Padang, Sumbar, 2019
*Riwayat Singkat
Puisi ini awalnya ditulis oleh Leni Marlina tahun sebagai karya untuk koleksi puisi pribadi tahun 2019. Puisi tersebut direvisi kembali serta dipublikasikan pertama kali oleh penulisnya melalui media digital tahun 2024.
Leni Marlina merupakan anggota aktif Asosiasi Penulis Indonesia, SATU PENA cabang Sumatera Barat. Ia juga merupakan anggota aktif Komunitas Penyair & Penulis Sastra Internasional ACC di Shanghai, serta dipercaya sebagai Duta Puisi Indonesia untuk ACC Shanghai Huifeng International Literary Association. Selain itu, Leni terlibat dalam Victoria's Writer Association di Australia. Sejak tahun 2006, ia telah mengabdikan diri sebagai dosen di Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang.
Leni juga merupakan pendiri dan pemimpin sejumlah komunitas digital yang berfokus pada sastra, pendidikan, dan sosial, di antaranya:, (1) Anak Dunia (WCLC): https://rb.gy/5c1b02, (2) Komunitas Internasional POETRY-PEN; (3) Komunitas PPIPM (Pondok Puisi Inspirasi Masyarakat): https://tinyurl.com/zxpadkr; (4) Komunitas Starcom Indonesia (Starmoonsun Edupreneur Community Indonesia): https://rb.gy/5c1b02.