/1/
Ujung Pena yang Menembus Batas
Engkau bukan kilat,
tak terguncang dalam gemuruh atau petir yang menampar.
Namun, di tanganmu, kata-kata melayang,
menyusun jaring tak kasat mata,
kami terperangkap dalam arus yang tak bisa dipahami,
mengenal hidup dari dimensi yang tak pernah dilihat.
Peta yang engkau serahkan,
mengantar kami menembus kegelapan tanpa tanda,
melangkah di lorong yang gelap,
tanpa rasa takut, hanya keyakinan pada yang engkau tanam.
Bali, 2013
/2/
Ketenangan yang Menghancurkan
Engkau datang seperti embun di malam sunyi,
membasahi dahaga jiwa yang gersang.
Di balik setiap senyummu,
ada pertempuran besar antara kebijaksanaan dan waktu,
menyulam kata menjadi hidup,
menghidupkan mereka yang sudah lama mati.
Engkau seperti sungai yang tak pernah beristirahat,
mengikis bebatuan, meruntuhkan tebing,
dan kami mengikuti alirannya,
tanpa tahu apa yang menanti,
karena engkau sudah memberi kami kepercayaan
untuk mengarungi dunia di bawah hujan tak terduga.
Bali, 2013
/3/
Tanpa Sorak, Tanpa Nama
Engkau bukan pahlawan yang diumumkan dunia,
namamu tak tergenggam dalam megah prasasti,
meski di setiap ruang yang engkau singgahi,
ruang itu menyempit dalam gema yang menambah berat
di pundak kami.
Membawa api tak terlihat,
membakar yang ada di dalam,
dan kami menjadi terbakar oleh pemikiran yang engkau beri.
Engkau hadir dalam diam yang mengguncang,
mengukir jalan baru yang menuntun kami,
meski tak pernah ada yang tahu arah,
kecuali kami yang pernah merasakannya.
Bali, 2013
/4/
Jejak yang Menembus Dimensi
Kata-katamu terukir seperti garis-garis energi
di dalam tubuh kami,
membangkitkan pergerakan yang tak tampak
namun begitu terasa.
Engkau, pintu yang terbuka ke dunia tak terungkapkan,
menghancurkan kebekuan yang kami bawa,
mengajarkan kami untuk merasakan lebih dari yang bisa dilihat.
Engkau batu karang, kokoh di tengah badai,
tak berteriak, namun dunia tunduk di bawah keberanianmu,
melawan ombak yang tak pernah usai,
meninggalkan jejak yang bisa kami ikuti
meskipun tak ada jalan di depan mata.
Bali, 2013
/5/
Bara yang Menjadi Api
Engkau bukan cahaya yang mencolok,
namun api yang membakar malam,
menyala dalam gelap yang kami tak pernah tahu.
Setiap kata yang engkau ucapkan adalah bara,
membakar kami hingga tak bisa padam,
mengubah keraguan jadi keyakinan yang menyala.
Ilmu yang engkau tanamkan adalah api yang mengeraskan jiwa,
menyalakan jalan kami yang penuh bayang-bayang,
menggugah kami keluar dari tanah yang beku,
berlari tanpa ragu, menuju fajar yang tak ada ujungnya.
Engkau adalah nyala yang tersembunyi,
memimpin kami tanpa menuntut untuk dilihat.
Meski dunia tak mengenal namamu,
kami tahu, engkau adalah kunci dari segala yang tak terungkapkan.
Kehadiranmu adalah gelombang yang menembus laut kami,
membawa kami ke pantai yang belum kami bayangkan.
Dengan setiap langkahmu, engkau meruntuhkan dunia lama,
membentuk kami menjadi dunia baru,
di mana ilmu adalah cahaya yang tak bisa padam,
dan engkau, guru, adalah pahlawan yang membawa kami menikmati indahnya perjuangan hidup sebelum dunia mati.
Bali, 2013
*Riwayat Penulis Singkat:
Puisi ini awalnya ditulis oleh Leni Marlina tahun sebagai karya untuk koleksi puisi pribadi tahun 2013, saat penulis menjadi panitia International Conference on Children's Literature di Bali. Puisi tersebut direvisi kembali serta dipublikasikan pertama kali oleh penulisnya melalui media digital tahun 2024.
Leni Marlina merupakan anggota aktif Asosiasi Penulis Indonesia, SATU PENA cabang Sumatera Barat. Ia juga merupakan anggota aktif Komunitas Penyair & Penulis Sastra Internasional ACC di Shanghai, serta dipercaya sebagai Duta Puisi Indonesia untuk ACC Shanghai Huifeng International Literary Association. Selain itu, Leni terlibat dalam Victoria's Writer Association di Australia. Sejak tahun 2006, ia telah mengabdikan diri sebagai dosen di Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang.
Leni juga merupakan pendiri dan pemimpin sejumlah komunitas digital yang berfokus pada sastra, pendidikan, dan sosial, di antaranya:, (1) Komunitas Sastra Anak Dunia (WCLC): https://rb.gy/5c1b02, (2) Komunitas Internasional POETRY-PEN; (3) Komunitas PPIPM (Pondok Puisi Inspirasi Masyarakat): https://tinyurl.com/zxpadkr; (4) Komunitas Starcom Indonesia (Starmoonsun Edupreneur Community Indonesia): https://rb.gy/5c1b02